Pentingnya Inklusi dan Harmoni, ASN Harus Rayakan Keragaman

8 Jul 2025
Pentingnya Inklusi dan Harmoni, ASN Harus Rayakan Keragaman
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) Syafi’i saat memberikan arahan penutupan Pelatihan Sosial Kultural Jenjang II secara daring, Senin (7/7/2025).

Ciputat (BMBPSDM) — Keragaman bukan hanya kenyataan, tetapi juga kekayaan yang perlu dipelihara dan dirayakan. Dalam kehidupan berbangsa yang majemuk, ASN dituntut tidak hanya mampu menerima perbedaan, tetapi juga merawat harmoni di tengahnya.

 

“Keragaman tidak cukup hanya diakui, diterima, atau dinikmati, tetapi harus dirayakan. Kita harus menjadikannya sebagai kekuatan bangsa,” tegas Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) Syafi’i saat memberikan arahan penutupan Pelatihan Sosial Kultural Jenjang II secara daring, Senin (7/7/2025).

 

Syafi’i menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan ruang pembelajaran penting bagi para ASN agar memiliki kepekaan sosial, mampu membangun relasi lintas identitas, serta menjawab tantangan keragaman yang kompleks di tengah masyarakat Indonesia.

 

Menurutnya, membangun relasi harmonis di tengah keragaman dimulai dari penguatan tiga sikap utama: Open Mind, Open Heart, dan Open Will. “Open Mind berarti kita harus membuka pikiran dan tidak terbelenggu oleh pengalaman serta sudut pandang sendiri. Kita perlu siap belajar dari orang lain,” ujarnya.

 

Selanjutnya, Open Heart adalah sikap hati terbuka untuk memahami dan merasakan perspektif orang lain. “Jangan hanya mengedepankan subjektivitas. Kita perlu menyelami pengalaman hidup orang lain untuk tumbuh empati,” tambahnya.

 

Adapun Open Will mencerminkan kesiapan mental dan emosional untuk menghadapi perubahan, menerima ide baru, dan beradaptasi dengan tantangan secara positif dan konstruktif.

 

“Ini adalah pondasi untuk membangun masa depan yang lebih baik. ASN harus punya daya lenting, mental kuat, dan hati yang lapang untuk membangun kepercayaan publik,” imbuh Syafi’i.

 

Pelatihan Sosial Kultural Jenjang II ini berlangsung secara klasikal pada 23–27 Juni 2025 di Pusbangkom MKMB dan diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari lima orang dari unit eselon satu pusat, sebelas orang dari Kanwil Kemenag Provinsi, dan 14 orang dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.

 

“ASN yang inklusif akan jadi penopang kuat persatuan. Mari rayakan keberagaman ini sebagai karunia dan kekuatan,” kata Syafi’i menutup arahannya.

 

Penutupan pelatihan turut dihadiri Ketua Tim Kerja Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Administrasi dan Fungsional Deden Wahyudin serta para widyaiswara yang juga bertugas sebagai pembimbing aktualisasi peserta.

 

(Rahmi Siregar)

Penulis: Rahmi Siregar
Sumber: Pusbangkom MKMB
Editor: Dewi Indah Ayu D.
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI