Kunker Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat ke Perpustakaan BPPT Serpong

18 Jun 2019
Kunker Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat ke Perpustakaan BPPT Serpong
Dokumentasi Foto Indra

Jakarta (18 Juni 2019). Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag berinisiasi mengadakan kunjungan kerja Perpustakaan BPPT yang berlokasi di Pusat Manajemen Informasi BPPT, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Senin (18/06).

Perpustakaan BPPT dipilih berdasarkan pengamatan dan sumber-sumber yang ada menunjukkan bahwa perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan khusus yang sudah baik dalam pengelolaan digital library dan layak menjadi perpustakaan percontohan.

Trend masyarakat yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, memunculkan inovasi layanan di perpustakaan. Hal ini berpengaruh pula pada pola pemanfaatan perpustakaan yang disebut digital library. Adanya digital library memungkinkan semua kebutuhan informasi ada dalam genggaman tangan.

Kunjungan kali ini menginspirasi banyak hal yang bisa dikembangkan oleh perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Pertama, menekankan bahwa bahan perpustakaan yang akan diolah menjadi koleksi perpustakaan digital adalah produk internal lembaga yang memang memiliki keunikan/spesifik karena tidak ada di toko buku. Kedua, koleksi digital diperoleh melalui pengumpulan bahan pustaka dengan format digital atau tercetak.

Ketiga, pengumpulan karya tulis pegawai telah diatur dalam Perka BPPT mengenai serah simpan karya cetak dan karya rekam. Walaupun tidak ada sanksi keras dalam kebijakan tersebut, tetapi bisa menghambat proses penilaian dan menjadi salah satu persyaratkan tertentu. Keempat, bahan pustaka tercetak akan dilakukan digitalisasi dengan bantuan vendor. Hal ini dilakukan karena keterbatasan SDM untuk melakukan proses digitalisasi. Selain itu melibatkan vendor bertujuan agar hasil digitalisasi sesuai yang diharapkan.

Kelima, koleksi Perpustakaan Digital BPPT tidak semua dibuka dengan akses penuh untuk masyarakat. Koleksi yang tidak dibuka dengan akses penuh hanya bisa melihat abstrak dan metadatanya saja.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam membangun perpustakaan digital adalah memiliki peralatan dan SDM yang mumpuni sesuai dengan perkembangan teknologi.

“Seperti yang kita tahu bahwa perkembangan teknologi begitu pesat, maka koleksi digital perpustakaan haruslah bisa bertahan kemudian hari dan dapat diakses dimana pun. Selain itu, untuk memaksimalkan perpustakaan digital tentu harus disertakan dengan kebijakan yang bisa mendukung perkembangan perpustakaan,” ujar Kepala Pusat Manajemen Informasi, Irwan Rawal Husni.

“Semoga kunjungan kerja ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama untuk berbenah diri dan memberikan pelayanan terbaik bagi lembaga dan masyarakat penggunanya,” tutupnya. []

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI