Lagi, Mahasiswa Jepang Studi Banding di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
Jakarta (14 Agustus 2017). Untuk kedua kalinya, sejumlah mahasiswa dari Universitas Chuo Jepang berkunjung ke kantor Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama RI. Kepala Badan, Prof. H Abdurrahman Mas’ud, Ph.D. menyambut rombongan tamu tersebut di depan Auditorium HM Rasyidi Gedung Kemenag Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta, Senin (14/8).
Usai foto bersama, tamu yang terdiri dari seorang dosen dan 23 mahasiswa tersebut diarahkan ke ruang rapat di lantai 2. Kepala Badan didampingi Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Dr. H. Muharram Marzuki, Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Prof. H. Amsal Bachtiar, dan Kabid di Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Dr. Hj. Fakhriati.
Dalam sambutannya, Abd. Mas’ud menyatakan kegembiraannya. Ia sangat mengapresiasi silaturrahim yang dilakukan Prof. Kato bersama mahasiswa. “Saya juga ingin belajar tentang Jepang. Kebetulan, putri saya tahun ini juga akan belajar di negara Anda, persisnya di Hokkaido. Tentu saya ingin tahu lebih banyak tentang Jepang,” ujarnya.
Mas’ud kemudian memperkenalkan dua institusi Puslitbang di bawah koordinasinya yang melakukan sejumlah riset keagamaan. “Di sini hadir Pak Muharram, yang fokus kepada riset terkait kehidupan keagamaan. Meski nomenklaturnya berubah, namun kajiannya tetap sama yakni tentang kehidupan keagamaan,” paparnya dalam Bahasa Inggris.
Yang kedua, lanjut Mas’ud, pada 2012, kami juga mengadakan yang sangat penting, yakni simposium internasional yang diselenggarakan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Simposium tersebut merekomendasikan diadakannya dialog guru lintas agama. Aktivitasnya antara lain mengunjungi gereja, masjid, dan pesantren. Ada juga program home stay bagi para pelajar lintas agama. "Untuk kegiatan semacam home stay ini, alhamdulillah anak saya kemarin itu dalam kegiatan serupa di Jepang. Dia sempat tinggal beberapa waktu dengan keluarga Jepang. Dengan program ini mereka bisa saling belajar dan memahami satu sama lain," tuturnya.Pihaknya sangat menyambut baik kegiatan pertukaran wawasan, kebudayaan, dan sejumlah isu terkait keagamaan dan kemanusiaan. Pria kelahiran Kudus ini lalu menyitir ayat Al-Qur’an surat Al-Hujurat yang menerangkan bahwa Tuhan mencipta manusia terdiri dari lelaki dan perempuan untuk saling mengenal.
Diskusi yang dipandu Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Dr. Muharram Marzuki ini berlangsung seru. Sejumlah mahasiswa tampak aktif dalam tanya jawab menggunakan bahasa Inggris. Diskusi berlangsung cair lantaran mengambil tema bebas. Sebagian bertanya tentang isu-isu keagamaan mulai jihad, hubungan antar umat beragama, hingga jilbab.
Dalam sambutannya, Prof. Hisanori Kato mengatakan pihaknya kembali membawa para mahasiswa program studi Kebijakan Publik untuk studi banding tentang kebijakan di lembaga riset plat merah ini. Sebagian di antara mereka ikut serta dalam kunjungan pertama setahun silam.
“Selain itu, kami ingin lebih mengenal Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia. Bagi kami, negara ini menjadi teladan dan rujukan dalam membangun peradaban dan menghargai perbedaan,” ujar Kato.
Musthofa Asrori/diad