Literatur Keagamaan Rohis dan Wacana Intoleransi
Jakarta (2 September 2019). Beberapa tahun terakhir ini, Rohis sebagai lembaga keagamaan Islam di sekolah menjadi perbincangan publik, terutama di kalangan akademisi, peneliti, dan pegiat HAM. Mereka menengarai Rohis telah mengembangkan nalar intoleransi dalam pemahaman keagamaan yang mengarah pada sikap radikal.
Karena itu, isu radikalisme kini diyakini sebagian orang telah merasuk generasi mudah, khususnya pelajar yang aktif di Rohis. Asumsinya ialah bahwa teks-teks pelajaran keagamaan yang disediakan Rohis mengandung paham keagamaan yang cenderung intoleran.
Teks-teks bacaan keagamaan tersebut diyakini membentuk sikap dan tindakan siswa. Bila teks keagamaan yang dibaca memuat pandangan keagamaan intoleran, maka siswa akan cenderung intoleran. Begitu sebaliknya.
Untuk menggali persoalan tersebut, buku ini berusaha mengupas dan mengurai bahan bacaan keagamaan di lingkungan Rohis SMA wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, juga mengupas pemahaman mereka tentang intoleransi, ideologi, jaringan lembaga, jaringan keilmuan, dan angan-angan sosial aktivis Rohis.
Untuk selengkapnya, silakan unduh di sini.
bas