Mantapkan Program, Kapus Mohsen Bangun Sinergi dengan Peneliti BRIN

29 Mar 2022
Mantapkan Program, Kapus Mohsen Bangun Sinergi dengan Peneliti BRIN
Kepala Puslitbang Penda Mohsen Alaydrus didampingi peneliti BRIN eks Kemenag Muhamad Murtadlo pada permukaan rakor.

Manggarai Barat (Balitbang Diklat)---Kepala Pusat (Kapus) Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) Balitbang Diklat Kemenag, Mohsen Alaydrus, mengajak sejumlah eks peneliti Puslitbang Penda yang kini telah hijrah ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memberi masukan dalam kegiatan pemantapan program.

Pihaknya sengaja melibatkan eks peneliti Puslitbang Penda untuk berkolaborasi dan bersinergi karena seluruh kementerian, termasuk Kemenag, kebijakannya harus tetap berlandaskan riset atau penelitian.

“Kolaborasi dan sinergi dengan peneliti ini sangat penting dilakukan. Apalagi ada PMA Nomor 18 Tahun 2019 tentang Kebijakan Harus Berbasis Riset,” ujar Kapus Mohsen saat membuka resmi rapat koordinasi (rakor) yang digelar di Luwansa Beach Resorts Macang Tanggar, Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (28/3/2022).

“Meski kita jauh karena beda lembaga, namun hati kita dekat. Karena eks peneliti Puslitbang Penda adalah keluarga,” sambung pria keturunan Arab bermarga Alaydrus ini.

Secara khusus, Kapus Mohsen mengajak para pegawai untuk memantapkan program kerja Puslitbang Penda tahun anggaran 2022. “Meski SOTK kita belum diresmikan, kita tetap harus memantapkan program kita,” ajaknya.

“Sebelum kita bahas satu persatu program kita, saya ingin memulai kegiatan hari ini dengan sebuah pantun untuk penyemangat kita semua,” ujarnya seraya tersenyum.

 

“Bunga terangkai terikat tali,

Lama dipandang indah sekali,

Biarpun Ramadhan tinggal seminggu lagi,

Puslitbang Penda semangat sekali.”

 

Sontak hadirin pun menyambut aplaus sembari meneriakkan kata ‘cakep’ atas pantun Kapus Mohsen yang ia ketik di layar telepon pintarnya.

“Kegiatan ini harus semangat meski Ramadhan sudah dekat. Menurut saya ini bukan kegiatan emergensi setelah penelitian tidak ada lagi di sini. Kita harus memiliki kegiatan strategis yang kira-kira nilai serapannya memberi pengaruh signifikan bagi masyarakat,” ujarnya.

 

Serapan anggaran

Diharapkan, pada triwulan kedua anggaran Puslitbang Penda telah terserap 75 persen. Pihaknya telah menyiapkan skema agar 75 persen itu tidak ketinggalan dengan unit Eselon 2 lainnya di Balitbang Diklat. Kapus menekankan pentingnya percepatan realisasi sesuai arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Oleh karena itu, skema penjadwalan kegiatan kita harus dimantapkan. Sebenarnya hari ini pembicaraan kita lebih kepada pemantapan program yang telah kita bicarakan beberapa waktu lalu,” Habib Mohsen, sapaan akrabnya.

Habib asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, ini menambahkan bahwa rakor tersebut tidak hanya mengevaluasi kegiatan pada 2021. Akan tetapi juga merancangulang nama program agar tidak terpancang lagi kepada nomenklatur lama.

“Kita harus menghindari penggunaan istilah litbang itu. Jadi, kegiatan-kegiatan yang berkonotasi penelitian dan pengembangan harus dihindari. Nah, dalam rumusan program itu akhirnya mengerucut pada 19 kegiatan,” terangnya.

Menurut Habib Mohsen, rakor ini merupakan tindak lanjut dari rakor yang dihelat di Padang pekan lalu. “Jadi intinya pemantapan program. Nah, supaya mantap maka perlu diingat-ingat program 2021 itu,” tandasnya.

Doktor jebolan UIN Alauddin Makassar ini menegaskan bahwa rakor yang digelar di Labuan Bajo ini harus menghasilkan pembicaraan serius. Oleh sebab itu, ia berharap ada masukan dari pimpinan dan hadirin sekalian.

Sebelum mengakhiri sambutan dan membuka resmi, Kapus Mohsen menutupnya dengan sebuah pantun.

 

“Pulau Komodo indah sekali,

Sejauh mata memandang sejukkan hati,

Tinggal di sini biar cuma tiga hari,

Mohon maaf setulus hati.”

 

Sebelumnya, profesor riset ‘alumni’ Puslitbang Penda, Muhamad Murtadlo, yang memoderatori acara pembukaan terlebih dahulu mengajak hadirin menghadiahkan surat al-Fatihah untuk almarhum Huriyudin, mantan Kabid Litbang Pendidikan Tinggi Keagamaan Puslitbang Penda, yang berpulang sepekan lalu.

Acara yang diagendakan selama 4 hari, Senin-Kamis, 28-31 Maret 2022 ini dihadiri 40 orang. Di antaranya beberapa undangan dari sejumlah kampus dan perwakilan peneliti dari Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta, Semarang, dan Makassar.[]

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI