Melalui Corporate University dan Manajemen Talenta Kemenag Akan Miliki ASN Kelas Dunia
Jakarta (BMBPSDM)---Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Agama Suyitno menekankan pentingnya memahami world class bureaucracy dalam menyusun konsep Corporate University (Corpu) dan Manajemen Talenta (MT). Melalui pembangunan budaya kerja profesional hingga sistem merit merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing aparatur di Kementerian Agama.
“Dalam world class bureaucracy, kita perlu menonjolkan budaya kerja profesional, meningkatkan kompetensi aparatur, menguatkan daya saing, menerapkan, dan memonitor sistem merit, dan yang tidak kalah penting adalah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” ujar Kaban dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Paparan Naskah Akademik Corporate University dan Manajemen Talenta II yang digelar di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Menekankan pada SPBE, Kaban mengatakan adanya peningkatan nilai SPBE Kementerian Agama pada 2024 merupakan baseline penting yang dapat digunakan sebagai modal sosial untuk pengembangan lebih lanjut."Nilai SPBE yang naik pada 2024 merupakan baseline yang sudah kita miliki dari item dalam konteks world class birocracy dan itu merupakan modal sosial sehingga kita tidak berangkat dari nol,” ujarnya.
Pemetaan, lanjut Kaban, posisi Indonesia dalam layanan publik global yang melibatkan 190 negara serta menentukan posisi Kementerian Agama secara nasional dalam konteks SPBE juga penting dilakukan dalam menyusun Corporate University dan Manajemen Talenta. “Kita harus mengetahui di mana posisi kita, baik secara global maupun nasional, agar langkah pengembangan yang kita ambil relevan dan strategis,” ucap Suyitno.
Sementara itu, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama Mastuki yang juga hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa integrasi antara Corporate University dan Manajemen Talenta menjadi prioritas untuk pengembangan ASN Kementerian Agama. “Integrasi ini akan menciptakan sistem yang terstruktur dan relevan, mencakup seluruh unit kerja di kementerian sehingga penting data yang akurat dan program terintegrasi untuk mengoptimalkan pengembangan SDM,” katanya.
Melalui pengintegrasian tersebut Mastuki berharap dapat mendukung pengembangan kompetensi ASN lebih efektif dan terarah. “Kita perlu memastikan seluruh program Corporate University dan Manajemen Talenta terintegrasi dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kompetensi serta daya saing aparatur,” pungkasnya. (Nova Agung Krismauf)