Mengapa Akuntabilitas dan Pelayanan Publik Jadi Kunci WBK-WBBM? Simak Penjelasannya!

7 Okt 2024
Mengapa Akuntabilitas dan Pelayanan Publik Jadi Kunci WBK-WBBM? Simak Penjelasannya!
Kaban Suyitno dalam acara penyusunan Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2024 dan Bimbingan Teknis Penginputan LKE SAKIP pada aplikasi SIPKA dan E-Sakip Reviu di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno menegaskan pentingnya tiga agenda yang saling berintegrasi dalam upaya penguatan akuntabilitas kinerja dan manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, hal tersebut menjadi bagian penting dari unit sumber daya, yang berperan sebagai instrumen utama dalam penilaian Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

 

"Salah satu yang menjadi keharusan adalah adanya akuntabilitas dan manajemen sumber daya manusia," ujarnya dalam acara penyusunan Laporan Kinerja Triwulan III Tahun 2024 dan Bimbingan Teknis Penginputan LKE SAKIP pada aplikasi SIPKA dan E-Sakip Reviu di Jakarta, Senin (7/10/2024).

 

Pada kesempatan tersebut, Kaban menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik, yang mencapai 60% dari komponen pengungkit dalam enam area perubahan. Mulai dari manajemen perubahan hingga penataan sistem, peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan poin krusial. "Penguatan kualitas pelayanan publik menjadi sangat penting," tambahnya.

 

Lebih lanjut, Kaban menekankan perlunya fokus pada sosialisasi zona integritas melalui berbagai media, termasuk media sosial. Menurutnya, media harus dapat menarik perhatian publik secara efektif. "Publik akan tertarik pada media kita jika merasa ada kepentingan yang relevan. Contohnya, posting terkait rekrutmen CPNS akan lebih banyak mendapat perhatian dibanding acara internal," jelasnya.

 

Selain itu, Kaban juga menyoroti peran media dalam menyosialisasikan program-program Kementerian Agama. Setiap postingan, katanya, harus mengangkat nama-nama penting terkait dengan acara tersebut, sehingga dapat memotivasi pihak-pihak terkait untuk menyebarkan informasi lebih luas.

 

Terakhir, Kaban mengingatkan bahwa penguatan layanan berbasis disabilitas merupakan salah satu keunggulan yang perlu terus didorong. "Tidak banyak lembaga yang melayani berbasis disabilitas, dan ini adalah kekuatan kita. Mari kita terus bekerja keras dengan penuh keyakinan," pungkasnya. (Barjah)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI