Moderasi Beragama Bukan Sekadar Konsep, Harus Diimplementasikan!

Bandung (BMBPSDM)---Kementerian Agama Republik Indonesia terus berupaya memperkuat Moderasi Beragama sebagai landasan pembangunan nasional. Menurut Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB), Syafi’i, Moderasi Beragama bukan sekadar konsep, tetapi harus diimplementasikan secara nyata, terutama di madrasah dan masyarakat digital.
“Di era disrupsi informasi ini, madrasah memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai Moderasi Beragama kepada generasi muda,” ujarnya di hadapan puluhan peserta Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Metodologi Pembelajaran, dan Media Penyuluhan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Balai Diklat Keagamaan Bandung, Selasa (4/3/2025).
Menurut Syafi’i, Moderasi Beragama di madrasah dapat diwujudkan melalui pengintegrasian nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan anti-kekerasan dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. “Pemanfaatan teknologi digital juga harus dioptimalkan untuk menyebarkan konten-konten positif yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Syafi'i menjelaskan bahwa Moderasi Beragama memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur dengan mengedepankan nilai-nilai agama yang menghormati harkat kemanusiaan.
“Moderasi Beragama juga akan menciptakan kerukunan antarumat beragama dan mengurangi potensi konflik di ruang digital maupun ruang nyata. Moderasi Beragama juga mampu mencegah radikalisasi dan ekstremisme yang seringkali memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan propaganda,” kata Syafi’i.
Terakhir, Syafi’i mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pendidik dan tokoh agama, untuk aktif berperan dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di era digital. “Dengan kerja sama yang solid, diharapkan Indonesia dapat menjadi bangsa yang beradab, toleran, dan maju dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama,” pungkasnya.
(Rasya dan Qori)