Orasi Ilmiah Widyaiswara Ahli Utama Balai Diklat Keagamaan Denpasar

7 Mar 2016
Orasi Ilmiah Widyaiswara Ahli Utama Balai Diklat Keagamaan Denpasar

Denpasar (7 Maret 2016) Untuk pertama kalinya Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar menyelenggarakan kegiatan Orasi Ilmiah Widyaiswara Ahli Utama, Dra. Ni Wayan Silawati, M.M., bertempat di aula Balai Diklat Keagamaan Denpasar, 7 Maret 2016.  Orasi yang disampaikan berjudul: “Peranan Penyuluh Agama Hindu dalam Pengamalan Ajaran Tri Hita Karana Bagi Umat Hindu di Kabupaten Tabanan dan Fungsi Pendidikan dan Pelatihan”. Acara ini dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. H. Abd. Rahman, Mas’ud, Ph.D. selaku Ketua Sidang.  

 

Selain Kepala Badan Litbang dan Diklat, acara ini juga dihadiri Kepala Lembaga Administrasi Negara RI yang diwakili oleh Kepala Pusat Pembinaan Widyaiswara, Ketua STAHN Palangkaraya, Widyaiswara Utama Pusdiklat, Pejabat Struktural dan Fungsional Widyaiswara di lingkungan BDK Denpasar, Pejabat Struktural dan Fungsional Penyuluh Agama di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Kantor Kemenag Kabupaten Tabanan, Kantor Kemenag Kabupaten Badung, Kantor Kemenag Kota Denpasar, serta Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Bali.

 

Dalam sambutannya, Mas’ud menyampaikan beberapa hal.Pertama, ucapan kebahagiaan karena Kementerian Agama khususnya Badan Litbang dan Diklat telah menambah jumlah Widyaiswara Ahli Utamanya. Kedua, untuk kedepan masih ada beberapa Widyaiswara yang berpotensi menyusul untuk orasi ilmiah. Ketiga, ucapan selamat kepada BDK Denpasar yang baru pertama kali Widyaiswaranya melaksanakan orasi iIlmiah.

 

Mas’ud berharap agar orasi ini menjadi motivasi bagi para Widyaiswara dan segenap pegawai untuk senantiasa berprestasi mencapai level tertinggi, apa lagi tuntutan berprestasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) akhir-akhir ini menguat. Khusus, untuk Dra. Ni Wayan Silawati, M.M, dia memberikan apresiasi atas Karya Tulis Ilmiah-nya yang relevan dengan situasi ke-Indonesia-an dewasa ini.

 

Dalam orasinya, Dra. Ni Wayan Silawati, M.M menegaskan pentingnya peran Penyuluh Agama Hindu dalam mewujudkan pengamalan ajaran agama yang benar, berperilaku yang benar kepada Tuhan, dan kepada sesama manusia yang pada akhirnya hal itu akan membawa  kepada keharmonisan  hidup, kerukunan umat beragama, serta terciptanya kesejahteraan. Oleh karenanya, jabatan fungsional penyuluh perlu mendapatkan pelatihan yang baik dan memadai sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik pula.

 

Ia menjelaskan pengamalan ajaran Tri Hita Karana, yaitu pembinaan umat Hindu dengan memanfaatkan Penyuluh Agama Hindu dalam meningkatkan Sradha dan Bhakti melalui penjabaran konsep Tri Hita Karana. Untuk itu, “sangat diperlukan peran penyuluh dalam mengimplementasikan ke masyarakat agar tercipta keterpanggilan untuk hidup antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan hidup,” ungkapnya. (Ngapirin/bas/vick)

 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI