PENGKAJIAN BIMBINGAN BERAGAMA DALAM MENGHADAPI TRANSFORMASI KEHIDUPAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT KAMPUS UNIVERSITAS MATARAM (Studi Kasus di Universitas Mataram Lombok, NTB)

21 Mei 2007
PENGKAJIAN BIMBINGAN BERAGAMA DALAM MENGHADAPI TRANSFORMASI KEHIDUPAN BERAGAMA PADA MASYARAKAT KAMPUS UNIVERSITAS MATARAM (Studi Kasus di Universitas Mataram Lombok, NTB)

PENGKAJIAN BIMBINGAN BERAGAMA DALAM MENGHADAPI TRANSFORMASI KEHIDUPAN BERAGAMA 
PADA MASYARAKAT KAMPUS UNIVERSITAS MATARAM 
(Studi Kasus di Universitas Mataram Lombok, NTB)

 

Oleh: Drs. H. Sudjangi dan Drs. Bashori A. Hakim 
49 halaman

 

Badan Penelitian dan Pengembangan Agama
Proyek Penelitian Keagamaan 
Departemen Agama RI, 1994/1994

 

Bimbingan keagamaan yang dilakukan oleh civitas Perguruan Tinggi disamping menunjang pendidikan agama, diduga kuat juga dapat mempengaruhi corak pemikiran, pemahaman dan pengamalan agama di kalangan mahasiswa. Informasi mengenai kegiatan bimbingan keagamaan di Perguruan Tinggi tersebut belum banyak diketahui. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Beragama Badan Penelitian dan Pengembangan Agama sejauh ini belum pernah mengadakan penelitian tentang bimbingan keagamaan di kalangan mahasiswa di lingkungan kampus.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijaksanaan bentuk dan pelaksanaan bimbingan keagamaan di kalangan mahasiswa di lingkungan kampus Perguruan Tinggi Negeri.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan studi kepustakaan dan dokumen, wawancara mendalam, dan pengamatan. Studi kepustakaan dilakukan dengan melakukan kajian atau telaah buku-buku dan dokumen yang relevan. Wawancara dilakukan kepada sejumlah informan dengan mengunakan pedoman wawancara. Sedangkan pengamatan dilakukan terhadap pusat-pusat kegiatan dan pelaksanaan bimbingan keagamaan di lingkungan kampus selama penelitian lapangan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya lembaga keagamaan dan organisasi kemahasiswaan dengan ragam kegiatan keagamaan tersebut, memberikan dampak positif bagi bimbingan keagamaan mahasiswa disamping dirasakan adanya dampak negatif.

Masyarakat kampus, masyarakat sekitar kampus, dan pemerintah setempat menanggapi bahwa pada dasarnya bimbingan keagamaan mahasiswa berjalan baik dan berdampak positif bagi mahasiswa sendiri maupun masyarakat sekitar kampus. Disadari bahwa dalam pelaksanaan bimbingan keagamaan mahasiswa terdapat kendala-kendala, disamping terdapat beberapa pendukung yang datang dari internal maupun eksternal.

Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan peran serta instansi pemerintah setempat yang relevan dalam bimbingan keagamaan mahasiswa, kiranya lembaga keagamaan mahasiswa maupun organisasi mahasiswa perlu lebih meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah setempat yang relevan, misalnya dengan memanfaatkan potensi yang ada pada instansi tersebut.***

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI