Pentingnya Adaptasi di Era Disrupsi

26 Jul 2024
Pentingnya Adaptasi di Era Disrupsi
Sesban Arskal Salim menutup Pelatihan Implementasi Berbasis Komunitas (IKMBK) dan pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) di kampus Balai Diklat Keagamaan Makassar, Kamis (25/7/2024).

Makassar (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Arskal Salim menutup Pelatihan Implementasi Berbasis Komunitas (IKMBK) dan pelatihan Karya Tulis Ilmiah (KTI) di kampus Balai Diklat Keagamaan Makassar.

 

Pelatihan ini mencakup Angkatan I dari Kabupaten Pinrang, Angkatan II dari Kabupaten Gowa, Angkatan III dari Kabupaten Maros, serta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah, yang berlangsung selama enam hari kerja dari 18-25 Juli 2024.

 

Dalam sambutannya, Sesban Arskal menyoroti pentingnya adaptasi di era disrupsi yang sering kali mengubah jadwal pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam proses pembelajaran. 

 

"Pergantian jadwal dalam pekerjaan bukanlah hal yang aneh di era disrupsi ini. Banyak kegiatan sehari-hari yang terdisrupsi oleh keadaan, termasuk proses pembelajaran," ujar Arskal di Makassar, Kamis (25/7/2024).

 

Pada kesempatan tersebut, Sesban juga menekankan esensi Kurikulum Merdeka dalam menghadapi tantangan era disrupsi. Menurutnya, Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada guru untuk tidak terpaku pada kurikulum yang kaku, tetapi mengikuti fase dan tahapan yang lebih leluasa. 

 

"Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada guru, memungkinkan mereka untuk tidak terpaku pada kurikulum yang kaku, tetapi mengikuti fase dan tahapan yang lebih leluasa. Ini penting untuk meningkatkan kemampuan para murid, karena living curriculum sangat penting saat ini," ungkapnya.

 

Sesban menambahkan bahwa peningkatan kompetensi guru sangat diperlukan agar mereka dapat melakukan improvisasi, perbaikan, dan penyesuaian dalam kegiatan belajar mengajar. "Melalui Kurikulum Merdeka, para guru memiliki kebebasan untuk beradaptasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran," kata Arskal.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar Sukmah juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme dan dedikasi para peserta selama pelatihan ini. Penutupan pelatihan tersebut menandai berakhirnya rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan pendidikan di era modern.

 

Pelaksanaan Pelatihan blended learning ini telah berlangsung selama enam hari kerja, dimulai pada Kamis, 18 Juli 2024, dan berakhir pada Kamis, 25 Juli 2024, bertempat di Kampus Balai Diklat Keagamaan Makassar, Jl. Sultan Alauddin No. 105 Makassar.

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI