Pentingnya Refreshment, Balitbang Diklat Bakal Open Recruitment Penilai Buku Pendidikan Agama
Tangerang Selatan (Balitbang Diklat)--- Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama, Prof. Suyitno, mengatakan penilaian buku pendidikan agama yang digarap Balitbang Diklat sudah memasuki tahap akhir, yaitu tahap konfirmasi. Tahap ini menentukan karena terjadi dialog dua arah antara kita yang ditugaskan untuk melakukan penilaian, supervisi, dan verifikasi.
“Nanti, buku-buku kewenangan yang kita nilai semakin banyak, kalau perlu kita mengadakan rekrutmen baru yang terbuka lagi untuk penilaian verifikator dan supervisor, supaya punya peluang untuk melakukan mixing,” ujar Kaban pada penutupan Sidang Konfirmasi Penilaian Buku Pendidikan Agama, yang diselenggarakan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (5/7/2023).
Kaban mengapresiasi pentingnya para penilai dan supervisor, termasuk verifikator. Harus di-update, tidak cukup hanya dengan diberikan panduan, tetapi juga di-update terus dari sisi kompetensi dan wawasannya termasuk hal-hal yang bersifat teknis.
“Kalau asesor itu ada yang namanya refreshment, tujuannya supaya segar kembali. Harus ada waktu tambahan untuk kegiatan di luar penilaian itu, karena menurutnya tugas ini akan menjadi mandatori yang terus-menerus,” kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Lebih lanjut, Kaban mengatakan jangan sampai karena keterbatasan pengetahuan penilai, verifikator ataupun supervisor, kemudian kita melakukan penilaian yang salah. Ini langkah yang sangat bagus dan peluang yang sangat terbuka bahwa kita tidak memandang posisi menghakimi sebuah produk.
Menurut Kaban, dalam konteks progresivitas sebuah produk, biasanya kita tidak selalu berada di zona nyaman. “Kalau yang lama rutinitas pasti ada kecenderungan jenuh, maka perlu refreshment. Setelah itu dilanjutkan dengan open recruitment pada 2023 akhir,” ungkap Kaban.
Sebelumnya, Kapuslitbang LKKMO Prof. Arskal Salim dalam laporannya mengatakan bahwa jumlah buku pada 2023 yang diperiksa oleh tim penyelenggara sebanyak 865. Setelah verifikasi tinggal 725 terdiri dari buku agama Islam, Katolik, Kristen, dan sebagainya.
“Terdapat beberapa penilai atau supervisor yang tidak perform pada tahun-tahun sebelumnya, lalu tidak digunakan pada tahun ini. Sementara untuk tahun ini selagi berjalan akan dilakukan evaluasi secara bersamaan,” terang Arskal. (Barjah/bas/sri)