Pentingnya Sosialisasi Kurikulum Merdeka Untuk Pelaku Perbukuan

18 Mei 2024
Pentingnya Sosialisasi Kurikulum Merdeka Untuk Pelaku Perbukuan
Tim sosialisasi hasil verifikasi PBPA di kantor IKAPI bersama perwakilan IKAPI Jawa Timur, PT. Adi Perkasa, PT Pustaka Elba, dan CV Media Ilmu, Surabaya (17/5/2024).

Surabaya (Balitbang Diklat) --- Penerbit perlu memerhatikan tahap verifikasi administrasi, khususnya masih ada yang menyebutan pelaku perbukuan di salah satu halaman buku. Akibat kelalaian itu, buku tidak bisa lolos.

 

 

“Sesungguhnya ini adalah tahap yang paling mudah dipenuhi penerbit. Tapi karena lalai, maka Penyelenggara terpaksa tidak meloloskan buku tersebut,” ungkap Sukmawati di Surabaya, Jumat (17/5/2024).

 

 

Sukmawati dan Bahrul merupakan tim Konsolidasi dan Sosialisasi Verifikasi Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA) yang ditugaskan ke wilayah Jawa Timur. Menurutnya, sosialisasi tahapan kegiatan PBPA 2024 sudah sampai kepada tahapan verifikasi, baik secara administrasi maupun Turnitin, sebelum buku itu dinilai.

 

 

Konsolidasi dan sosialiasi tersebut merupakan bagian dari rangkaian PBPA yang diselenggarakan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO). Kegiatan bertempat di kantor IKAPI Jawa Timur yang dihadiri tiga perwakilan penerbit, yaitu CV. Media Ilmu, PT. Adi Perkasa, PT. Pustaka Elba, dan Ikapi Jatim sebagai tuan rumah.

 

 

 

Dalam diskusi, perwakilan CV Media Ilmu, Alifah Nia menyampaikan bahwa ia mengirimkan tiga file yang merupakan buku revisi tahun lalu dengan status tidak lolos penilaian. Menurutnya, hal tersebut melengkapi buku lain yang lolos penilaian tahun 2023.

 

 

"Apakah buku ini masih bisa dipakai di madrasah dan sekolah untuk mata pelajaran PAI, mengingat tahun 2024 ini semua madrasah sudah diwajibkan menggunakan kurikulum merdeka,” tanya Alifah meminta klarifikasi atas buku yang dinilai.

 

 

Merespons pertanyaan itu, Sukmawati menjelaskan bahwa buku yang dinilai menggunakan kurikulum nasional atau kurikulum merdeka. "Instrumen yang digunakan penilaian PBPA 2024 menggunakan elemen yang terkait dengan kurikulum merdeka. Kalau nanti sampai proses penilaian, maka terdapat ketidaksinkronan antara muatan isi buku dengan butir instrumen,” ujarnya.

 

Secara umum penerbit belum begitu paham terkait isi buku yang mengacu kepada kurikulum merdeka.  Penerbit berharap ada bimtek atau workshop yang membahas mengenai buku kurikulum merdeka.

 

(W.S. Sukmawati/diad)

Penulis: Sukmawati
Sumber: Puslitbang LKKMO
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI