Peserta PKN Tingkat ll Mengunjungi Yogyakarta, Kepala Balitbang Diklat Jelaskan Dua Target Visitasi

5 Okt 2022
Peserta PKN Tingkat ll Mengunjungi Yogyakarta, Kepala Balitbang Diklat Jelaskan Dua Target Visitasi
Peserta PKN Tingkat II mengunjungi Yogyakarta, Selasa (4/10/2022).

Yogyakarta (Balitbang Diklat)---Tiga puluh peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia mengunjungi Yogyakarta, Selasa (4/10/2022) malam. Kegiatan studi lapangan ini akan berlangsung hingga Jumat mendatang.

Tujuan pertama visitasi adalah Kantor Gubernur DIY di Komplek Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta. Rombongan diterima Gubernur yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY Dewo Isnu Broto Imam Santoso.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Prof. Suyitno yang hadir langsung memimpin rombongan mengatakan ada dua target yang hendak dicapai. “Pertama, kami ingin memastikan strategi implementasi moderasi beragama di Yogyakarta, dengan mengambil lokus dua tempat yakni Kesbangpol DIY dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ungkapnya.

Hal ini menurutnya sangat strategis karena Gus Menteri Agama mencanangkan pengarusutamaan moderasi beragama. “GusMen selalu mengingatkan agar seluruh elemen bangsa turut menjaga NKRI dengan memastikan pemahaman agama yang moderat, inklustif bukan eksklusif, sertabmemberikan keteduhan,” jelasnya.

Target kedua, seluruh peserta nantinya akan membuat Policy Brief sebagai rekomendasi Moderasi Beragama. “Maka menjadi penting untuk melakukan observasi langsung di lapangan,” imbuh Suyitno.

Sementara Gubernur dalam sambutan yang dibacakan Dewo Isnu Broto menyebut dalam konteks DIY, moderasi merupakan konsep fundamental yang telah diyakini sejak zaman nenek moyang. “Secara implisit maupun eksplisit moderasi tertuang dalam falsafah Hamemayu Hayuning Bawono,” ungkapnya.

Menurut Gubernur, falsafah ini menekankan pentingnya menjaga hubungan antar sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. “Dasarnya adalah pemahaman atas tiga hal yakni kelestarian dan keselamatan dunia ditentukan kebijaksanaan manusia, pengabdian satriya lahirkan kesejahteraan dan ketentraman negara, dan kesejahteraan dan ketentraman manusia terjadi karena kemanusiaannya,” jelas Gubernur.

Gubernur juga menyinggung nilai keberagaman dan embrio toleransi dengan bukti Candi Prambanan yang bercorak Hindu berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha.

“Begitu juga di kawasan Kotabaru menjadi simpul toleransi antara umat Islam dan Katholik dimana Masjid Syuhada terletak segaris dengan Gereja Katholik Santo Antonius Padua,” tutupnya.

Turut menjadi peserta PKN Tingkat II yang hadir malam ini antara lain Kabiro Humas Data Informasi Akhmad Fauzin,MSi, Kakanwil Kemenag DIY Dr. Masmin Afif, Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad,MH, dan sejumlah pejabat eselon II lainnya. Selain peserta dari Kemenag, ada pula yang berasal dari Kepolisian RI, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. []

Bap/diad

Penulis: Bramma Aji Putra
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI