Puslitbang LKKMO Luncurkan Aplikasi Penilaian Buku Pendidikan Agama

26 Apr 2022
Puslitbang LKKMO Luncurkan Aplikasi Penilaian Buku Pendidikan Agama
Kapus Litbang LKKMO Prof Arskal Salim menyampaikan laporan pada soft launching Aplikasi Buku Penilaian Agama di Sari Pacific Jakarta.

Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI meluncurkan Aplikasi Penilaian Buku Pendidikan Agama, Senin (25/4/2022).

Dalam sambutannya, Kepala Puslitbang LKKMO Balitbang Diklat Kemenag Arskal Salim GP mengatakan bahwa soft launching aplikasi tersebut sengaja dilaksanakan segera agar kegiatan di lembaga yang ia pimpin bisa langsung bekerja. Selain itu, pihak penerbit buku juga telah menanyakan tentang dimulainya pendaftaran penilaian buku tahun 2022.

“Penilaian buku Pendidikan Agama adalah mandat yang dimiliki Kemenag dalam kurun waktu sejak 2017 menyusul lahirnya UU Perbukuan. Namun, Kemenag baru dapat melaksanakannya pada 2019 karena harus menyiapkan beberapa perangkat, termasuk PMA tentang pendaftaran penilaian buku,” kata Arskal di Sari Pasific Jakarta, Senin petang.

Tujuan penilaian buku Pendidikan Agama, lanjut dia, untuk memastikan agar buku-buku yang digunakan di sekolah dan madrasah terbebas dari pengaruh, anasir, dan materi-materi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Misalnya mengandung unsur kekerasan dan berbagai penyimpangan, termasuk ujaran kebencian.

“Karena itulah Kemenag merasa sangat perlu untuk melakukan penilaian buku Pendidikan Agama ini. Adapun buku-buku yang sudah kita nilai sudah melebihi angka 1.000,” ungkap pria asal Makassar Sulsel ini.

Arskal pun memerinci bahwa pada 2019 terdapat 444 buku yang yang masuk ke Puslitbang LKKMO. Pada 2020 terdapat 1.729 buku. Lalu pada 2021 masuk lagi 2.128 buku. Ini menunjukkan bahwa penerbit IKAPI telah mempercayai Kemenag.

“Kami sangat berterima kasih juga karena IKAPI turut menginformasikan bahwa yang berhak melakukan penilaian buku agama adalah Kemenag. Sebelumnya ini merupakan kewenangan Kemendikbud,” tuturnya.

Antusiasme ini, kata dia, akan terus bertambah pada tahun 2022. Maka pada tahun ini pihaknya akan membuat dua termin. Pertama, pada semester I. kedua, setelah Juli. “Ini juga dalam rangka penyerapan anggaran yang dicanangkan pimpinan agar seluruh satker bisa memaksimalkan hingga 75 persen sampai Juni,” ungkapnya.

 

Banyak buku belum dinilai

Arskal menambahkan bahwa menurut hasil monitoring di sejumlah daerah di Jabodetabek, ternyata masih ada buku-buku yang digunakan di sekolah dan di madrasah belum dinilai oleh Kemenag. Ia memaklumi karena pihaknya juga baru memulainya pada 2019.

“Jadi, mungkin buku-buku pada 2016-2017 itu tidak bisa dinilai oleh Kemenag. Namun, alhamdulillah berkat dukungan Pak Kaban telah terbit surat edaran Sekjen tahun 2022 yang mewajibkan semua buku di sekolah dan madrasah agar terlebih dulu dinilai oleh Kementerian Agama,” ujarnya.

Menurut mantan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis ini merupakan berita baik bagi IKAPI bahwa jika hendak menyerahkan pendaftaran penilaian bukunya kepada Kemenag direkomendasikan untuk bisa digunakan di sekolah dan madrasah.

“Tahun 2022 ini telah kami sosialisasikan SE Sekjen itu di 3 provinsi, DIY di Bantul. Jawa Tengah di Pekalongan, dan Jawa Timur di Gresik. Alhamdulillah sambutannya cukup meriah, khususnya dari para kepala madrasah dan para guru bahwa buku-buku pendidikan agama ini melewati proses penilaian tanda layak buku dari Kementerian Agama,” ujarnya bangga.

Arskal menambahkan, pada 2022 ini pihaknya terus melakukan improvisasi dan terobosan agar proses penilaian buku dapat dilaksanakan secara online. Ia juga merasa bangga karena Kemendikbud belum sepenuhnya online.

“Nah, Kemenag inisiatifnya cukup berani untuk melakukan secara full online mulai dari pendaftaran sampai pada penyampaian informasi bahwa ada buku yang layak atau tidak layak,” ungkapnya.

Acara soft launching tersebut dibuka resmi oleh Plt Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Prof Abu Rokhmad. Hadir juga perwakilan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dan sejumlah undangan dari berbagai unit Eselon II di lingkungan Kemenag dan kementerian lain.

Peluncuran ditandai pemukulan gong oleh Kaban Litbang Diklat disaksikan delegasi Ikapi. Tepuk tangan dari para hadirin mengiringi pemukulan gong sebanyak sembilan kali hingga jelang waktu berbuka puasa. []

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI