Puslitbang Penda Seminarkan Hasil Penelitian Pembinaan Berbasis Keluaran
Jakarta (17 November 2021). Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian Berbasis Keluaran Tahun 2021 untuk Penelitian Pembinaan Peneliti Pertama, Rabu (17/11/2021).
Kepala Puslitbang Penda Sunarini dalam laporannya bahwa kegiatan penelitian SBKU 2021 ini akan membedah laporan tiga riset yang dilakukan peneliti pertama Puslitbang Penda. “Ada tiga penelitian yang akan dibahas siang hari ini,” kata Rini, sapaan akrabnya.
Seminar hasil ini, lanjut Rini, merupakan tindak lanjut dari penelitian berbasis keluaran yang dilakukan sepanjang 2021 ini. Sebelumnya, pada Maret 2021, pihaknya menginisiasi Penandatanganan Kontrak Penelitian Kompetitif Berbasis Keluaran (SBKU) Pendidikan Agama dan Keagamaan 2021.
Peneliti senior Puslitbang Penda, Imran Siregar, yang memoderatori pembukaan mengatakan, dasar pemikiran munculnya judul seminar ini berasal dari gagasan Kepala Puslitbang Penda Sunarini. Yakni, perlunya pembinaan bagi para peneliti pertama yang jalannya masih panjang.
“Nah, untuk kali ini ada tiga penelitian yang dilakukan para peneliti muda itu. Ketiga penelitian yang dilakukan tersebut akan dipaparkan dalam dua sesi. Pertama, Inovasi Kurikulum Pendidikan Agama Berbasis Moderasi Beragama: Studi Kasus SMAN 6 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan oleh Endi Suhendi. Sebagai pembahas atau narasumber yakni Agus Muhammad dari P3M Jakarta,” ujarnya.
Kedua, lanjut Imran, ada dua paparan yakni, 1) Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Online di BDK Jakarta dan Bandung, oleh Opick Abdurrahman Taufik. 2) Penguatan Literasi Digital Melalui Pembelajaran Integrasi Sains Qur’an: Studi pada Pesantren Al-Muttaqin, Tasikmalaya, oleh Saridudin.
“Untuk pembahasan, kami undang dua narasumber, yaitu Prof. Qowaid. Beliau merupakan profesor riset Puslitbang Penda yang sudah pensiun. Kedua, Prof . bnu Hamad dari Universitas Indonesia,” ungkapnya.
Kepala Badan (Kaban) Litbang Diklat Kemenag, Prof. Achmad Gunaryo, yang hadir dalam kesempatan tersebut memberi sambutan, pengarahan, sekaligus membuka resmi kegiatan. Kegiatan ini, kata Kaban, hendaknya membuat para peneliti semakin matang.
Kaban mengatakan, para peneliti harus terus melakukan penelitian. “Riset tidak boleh berhenti. Karena dalam Bahasa Inggris, penelitian itu research. Terdiri dari dua kata, yakni re dan search. Artinya, mencari kembali. Jadi, intinya adalah pencarian terus-menerus,” ujarnya.
Karena para peneliti akan segera berpindah ke BRIN, Kaban berpesan bahwa kegiatan ini menjadi starting point untuk terus mengembangkan diri. Sebab, di lembaga yang baru nanti semakin berat dan besar tantangannya.
“Kebenaran yang Anda temukan hari ini belum tentu menjadi kebenaran di masa mendatang. Oleh karena itu, teruslah meneliti dan memperkuat temuan riset yang dilakukan terus menerus,” kata Kaban.
Seminar yang digelar di Hotel Ibis Styles Jakarta Pusat ini diikuti 50 peserta terdiri dari pegawai internal Puslitbang Penda, para responden penelitian, dan sejumlah tamu undangan dari kementerian dan lembaga, antara lain UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.[]
Ova/diad