Puslitbang Penda Siapkan Seminar Evaluasi Mutu Sarpras Madrasah SBSN
Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) Balitbang Diklat Kemenag RI mematangkan persiapan Seminar ‘Evaluasi Kualitas Mutu Sarana Prasarana Madrasah melalui Dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)’ yang akan digelar Agustus mendatang.
Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Kapuslitbang Penda) Balitbang Diklat Kemenag RI, Mohsen Alaydrus, mengatakan hal tersebut pada Fullday ‘Evaluasi Kualitas Mutu Sarana Prasarana Madrasah melalui Dana SBSN’ yang digelar di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
“Ini merupakan pertemuan pra seminar hasil di mana teman-teman peneliti BRIN dan tim sedang melakukan penyempurnaan untuk mengkaji, mengolah data, serta meminta tanggapan peserta rapat. Terpenting adalah siap menerima masukan dari Kepala Badan,” ujarnya mengawali laporan.
Kegiatan riset ini, lanjut Kapus Mohsen, ingin memastikan agar program bantuan SBSN berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat maksimal bagi madrasah. Sebab, ini merupakan salah satu program prioritas RPJMN 2020-2024, yakni Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas.
“Sudah tentu, ini menggunakan anggaran yang besar. Sebagaimana kita tahu, Program Bantuan SBSN untuk madrasah sudah berjalan sekitar 7 tahun, yaitu mulai 2018 (walaupun SBSN di Kementerian Agama sudah mulai sejak 2012) sudah seharusnya dievaluasi,” ujarnya.
“Kegiatan riset ini penting. Sebab, tahun ini merupakan akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-4 tahun 2020-2024. Di samping itu juga tahun ini pergantian presiden, dan mungkin juga menteri agama. Jadi perlu ada kajian evaluasi program Kemenag terkait program ini,” sambung Habib Mohsen, sapaan akrabnya.
Peneliti BRIN, Syahrul Ramadhan, yang diundang sebagai narasumber dalam paparannya menyatakan bahwa ada empat tujuan utama dalam penelitian ini. Pertama, melihat dampak SBSN dalam memotret potensi peserta didik. Kedua, memihat dampak SBSN dalam meningkatkan jaminan kualitas layanan pendidikan.
Ketiga, mengidentifikasi pengaruh peningkatan sarana dan prasarana melalui SBSN. Keempat, bagaimana keberhasilan SBSN dalam meningkatkan prestasi peserta didik.
Dalam temuan penelitian, Syahrul mengungkapkan bahwa hampir seluruh madrasah yang menjadi lokus merasa ada dampak positif dari program SBSN. Misalnya mampu meningkatkan akreditasi dan mutu sesuai standar BSNP.
Kegiatan fullday yang diikuti para peneliti BRIN dan beberapa pegawai Puslitbang Penda dan Sekretariat Balitbang Diklat ini digelar di 101 Urban Jakarta Thamrin Jl. Taman Kebon Sirih 1 No.3 4, RT.10/RW.10, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta hingga petang menjelang.
(Ova)