Puslitbang Pendidikan Agama Rumuskan 4 Matra Kelitbangan

14 Apr 2019
Puslitbang Pendidikan Agama Rumuskan 4 Matra Kelitbangan

Serpong (14 April 2019). Guna menyambut perencanaan pada masa pemerintahan periode 2019-2024 mendatang, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Penda) susun naskah akademik yang diberi judul  Matra Litbang Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, di Serpong, Minggu (14/04).

Sebagai salah satu unit kerja yang mempunyai bidang garap pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, Puslitbang Penda mencoba memperjelas arah kelitbangan pendidikan agama dan keagamaan dengan memfokuskan pada indikator-indikator pengukuran keberhasilan pembangunan pendidikan.

Koordinator kegiatan Murtadlo menyampaikan bahwa dalam menyusun matra kelitbangan di bidang pendidikan ini, Puslitbang Penda akan menfokuskan pada empat matra kelitbangan.

“Empat Mantra Kelitbangan Bidang Pendidikan adalah Matra Litbang Peningkatan Kepuasan Layanan Pendidikan Agama dan Keagamaan, Matra Litbang Penguatan Pendidikan Karakter, Matra Litbang Pengembangan Pendidikan Moderasi Beragama, dan Matra Litbang Pengembangan Pendidikan Vokasi,” ungkap Mutadlo selaku koordinator penyusunan naskah akademik.

Konsep awal empat matra ini terus mengalami pengayaan selama workshop berlangsung. Proses pengayaan merupakan bagian dari  partisipasi aktif peserta yang terus memberikan masukan berupa sumbang pemikiran.

Peserta workshop meliputi para peneliti dari Puslitbang Penda, Puslitbang LKKMO, dan peneliti dari seluruh BLA. Selain itu, tampak hadir pula perwakilan dari Pusdiklat Teknis Keagamaan, para dosen UIN Syarif Hidayatullah, utusan Ditjen Pendis, dan praktisi pendidikan agama di wilayah Jabodetabek.

Sementara itu, Kapuslitbang Penda Amsal Bakhtiar menyatakan bahwa memperjelas indikator pengukuran keberhasilan di bidang pembangunan pendidikan agama dan keagamaan penting dilakukan.

“Indikator pengukuran perlu diperhatikan untuk menghindari kegiatan yang blunder (involusi). Maksudnya jangan sampai ada kegiatan yang tumpang tindih, baik riset di pusat maupun daerah. Oleh karena itu, gagasan penyusunan naskah akademik perencanaan kelitbangan perlu direncanakan secara matang, seksama, dan terukut,” ujar Kapuslitbang Penda dalam sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Balitbang Diklat M. Isom mengingatkan agar penyusunan naskah akademik harus dikawal hingga pada proses penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) bahkan sampai Indikator Output yang menjadi pembahasan di bidang penganggaran.

“Seringkali terjadi bahwa pada tahap penyusunan ide sudah bagus, namun justru lemah ketika menurunkan gagasan tersebut menjadi item output dalam bahasa anggaran. Ini mengakibatkan terhambatnya realisasi ide baru karena perencanaan penganggaran masih mengikuti pola lama,” kata Sesban M. Isom. []

Murtadlo/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI