Revolusi Mental Bagi ASN Kota Yogyakarta

23 Apr 2018
Revolusi Mental Bagi ASN Kota Yogyakarta

Yogyakarta (23 April 2018). Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang kembali menyelenggarakan Diklat Revolusi Mental di Tempat Kerja pada Tahun Anggaran 2018. Sebagai bentuk komitmen Kementerian Agama dalam mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani, program Pendidikan dan Pelatihan Revolusi Mental bagi ASN diselenggarakan dengan mengusung tiga agenda revolusi yakni Revolusi Cara Pandang, Revolusi Cara Pikir, dan Revolusi Cara Kerja.

Ketiga agenda tersebut selaras dengan kurikulum diklat yang ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Revolusi Cara Pandang adalah mengubah  cara  pandang terhadap  permasalahan pelayanan publik di instansi yang dijabarkan dalam mata Diklat Kebijakan Revolusi Mental dan Revolusi Budaya Kerja Birokrasi. Revolusi Cara Pikir mengandung maksud mengubah cara pikir dalam menyelesaikan   permasalahan pelayanan publik di instasi diakomodasi dalam mata Diklat Inovasi Sektor Publik & Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik . Sedangkan Revolusi Cara Kerja adalah mengubah  cara  kerja  untuk mempercepat  terwujudnya ASN yg mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas dijabarkan dalam mata Diklat Rancangan Revolusi Cara Kerja & Seminar Rancangan Revolusi Cara Kerja.

Diklat yang dilaksanakan di tempat kerja Kankemenag Kota Yogyakarta ini dibuka pada tanggal 23 April 2018 oleh Kepala Kankemenag Kota Sigit Warsito. Selama 6 (enam) hari peserta didampingi oleh widyaiswara Djam’an Haq dan Achmad Subkhan guna melakukan proses pembelajaran yang pada puncaknya seluruh peserta akan melaksanakan seminar paparan Rancangan Revolusi Cara Kerja masing-masing di instansinya.

Sejumlah 40 (empat puluh) ASN yang terdiri dari Kepala Seksi, Penyelenggara Syariah, Penyelenggara Katolik, Guru Madrasah, Pengawas, Kepala Madrasah dan JFU dilingkungan Kankemenag Kota Yogyakarta terlibat dalam kegiatan ini. Persoalan yang mengemuka dalam diklat ini adalah kondisi riil birokrasi di Indonesia yang masih mengalami kesenjangan sehingga menjadikan pelayanan publik kurang berkualitas.

Turut menyampaikan materi dalam kegiatan ini, Muhroji Arifin, Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi BDK Semarang. Dalam materi Overview Program Diklat, disampaikan bahwa sasaran pelatihan ini adalah tersedianya ASN yang memiliki nilai-nilai Revolusi Mental (integritas, etos kerja dan gotong royong) yang mampu melakukan 3 hal: peningkatan kapasitas sumber daya manusia ASN dalam pelayanan publik, peningkatan penegakan disiplin aparatur pemerintah dan penegakan hukum, dan penyempurnaan standar pelayanan dan sistem pelayanan yang inovatif (e-government).

Idf/qowi/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI