Sekretariat Balitbang Diklat Bekali PPNPN Wawasan untuk Peningkatan Kinerja

4 Sep 2021
Sekretariat Balitbang Diklat Bekali PPNPN Wawasan untuk Peningkatan Kinerja

Bandung (3 September 2021). Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar kegiatan Peningkatan Layanan Umum dan Kerumahtanggaan bertema Super Team Menghasilkan Karya Terbaik di Hotel Novena Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan layanan umum dan kerumahtanggaan.

Kabag Umum dan Perpustakaan Sekretariat Balitbang Diklat, Hj Puji Kusbandari, dalam laporannya kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag mengatakan, kegiatan ini bertujuan setidaknya tiga hal. Pertama, menciptakan kerja sama tim yang baik dan solid antarpegawai ASN, baik PNS maupun PPNPN, khususnya di Bagian Umum dan Perpustakaan.

“Kedua, menciptakan kerja sama tim yang baik menjadi super tim Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) atau sering disebut Non ASN pada Balitbang Diklat Kemenag,” katanya dalam pembukaan pada Jumat (3/9/2021).

Puji, sapaan akrabnya, berharap agenda tersebut menghasilkan sesuatu yang luar biasa. “Ibarat sapu lidi, satu lidi saja tentu mudah dipatahkan, tetapi dengan 83 lidi yang menjadi satu maka tak mudah dipatahkan. Itulah Super Team PPNPN Balitbang Diklat,” sambungnya.

Ketiga, lanjut perempuan asal Kulon Progo ini, kegiatan tersebut hendak menciptakan layanan umum dan kerumahtanggaan yang berkualitas dan memuaskan (service excellence).

“Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kemenag yang mempu bekerja dengan 4-S (Spirit, Speed, Solid, Smart),” paparnya.

Ia menambahkan, di mana pun posisi kita Tuhan selalu memberikan pembanding, melihat ke atas membuat tumbuh motivasi dan berprestasi, melihat ke bawah menjadi syukur dan rendah hati.

Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof H Achmad Gunaryo dalam arahannya mengajak peserta kegiatan untuk merenung, mengapa ada negara yang sudah lama hidup namun penduduknya tidak juga maju.

Sementara ada negara yang belum lama berdiri namun warganya sangat maju.

“Saya ambil contoh, orang-orang dari Amerika, Jepang, dan Eropa yang bekerja di sini itu bertugas sebagai profesor, dosen, konsultan, direktur dan orang-orang yang berada di level tinggi. Sudah banyak mereka masuk ke Jakarta,” tutur pria kelahiran Demak Jawa Tengah ini.

Petarung Jalanan

Fenomena ini, lanjut Kaban, harusnya menjadi pelajaran bagi kita bahwa mereka benar-benar sejak awal mencoba untuk menjadi ‘petarung-petarung jalanan’. Tidak hanya menjadi ‘petarung-petarung berkelas lokal’. Pertemuan kita sore hari ini dalam rangka untuk memacu dan memicu kita semua untuk menjadi ‘petarung-petarung’ handal itu.

“Kalau Anda mau sama-sama kita juga akan bisa. Ini catatan saya. Jadi, pada awal-awal saya menjadi Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Setjen Kemenag, selalu saya tanya kepada teman-teman di kantor, siapa yang ingin ke luar negeri. Jarang ternyata orang yang mau untuk keluar negeri, misalnya untuk mengajar di sana. Padahal Indonesia punya banyak sekolah di luar negeri,” ungkapnya.

Kaban menambahkan, warga kita ke luar negeri kebanyakan menjadi pembantu rumah tangga. Realitas seperti ini, kata Kaban, harus direnungkan bersama. “Saya juga tahu bahwa Anda banyak sekali di sini yang lulusan S1. Pertanyaannya, ppa yang bisa saya lakukan. Jawabnya, jadikan Anda sebagai orang-orang yang profesional dalam bidang masing-masing,” tegasnya.

Selain Kaban, hadir dalam pembukaan itu tiga pejabat eselon 2, yakni Sekretaris Badan (Sesban) Litbang Diklat Muharram Marzuki, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Prof HM Adlin Sila, dan Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Hj Sunarini.

Kegiatan yang dijadwalkan tiga hari, Jumat-Ahad, 3-5 September 2021 di Bandung ini diikuti 115 peserta. Meliputi pejabat struktural, pegawai Bagian Umum dan Perpustakaan, pegawai Non ASN, Biro Umum Setjen Kemenag, tenaga medis, sekuriti kantor dan rumah dinas, office boy (OB), serta perwakilan kementerian/KL lainnya.[]

Ova/Diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI