Sesban: Perlunya Integrasi Sistem Informasi Keagamaan
Lampung (24 April 2019). Perkembangan teknologi telah melahirkan beragam aplikasi dan website di Kementerian Agama. Sayangnya, banyaknya apilkasi dan website tersebut belum terintegrasi dan terkoneksi satu sama lain. Sistem informasi dan data perlu diintegrasikan agar pengelolaannya lebih efektif dan akurat.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Moh. Ishom pada kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Layanan Mutu Informasi Badan Litbang dan Diklat 2019. Acara diikuti oleh para pengelola informasi dari tiap-tiap satker di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
“Kita memiliki banyak aplikasi dan website, tetapi bahasa pemrograman berbeda-beda, tampilan juga berbeda-beda. Ini perlu diitegrasikan agar pengelolaan semakin mudah. Problem kita itu mudah membuat, tapi tidak bisamaintenance,” kata Ishom di Hotel Sheraton Lampung, Rabu (24/04).
Integrasi sistem informasi di lingkup Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dirasa mendesak. Pasalnya, data keagamaan harus disajikan secara akurat kepada masyarakat. Data di tingkat pusat dan daerah harus terintegrasi agar lebih mudah dipahami dan tidak berselisih.
Ishom menambahkan, kini saatnya digitalisasi dan onlinisasi data. Hasil-hasil penelitian, misalnya, perlu didigitalkan agar bisa dibaca secara online oleh masyarakat.
“Sudah tidak zamannya mencetak hasil penelitian dalam jumlah banyak, tapi akhirnya menumpuk di gudang. Sekarang sudah zaman digital, harus dibuat online agar mudah diakses masyarakat,” tegasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kankemenag Kota Bandar Lampung Seraden dan Kepala Bagian Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Hefson Aras.[]
Musyafak/diad