Strategi PBPA Kemenag Menuju Indonesia Emas 2045

23 Jan 2024
Strategi PBPA Kemenag Menuju Indonesia Emas 2045
Kapuslitbang LKKMO Prof. Isom saat rapat PBPA TA 2024 di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)—Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama, Prof. Isom memberikan sorotan terhadap langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk meningkatkan kualitas Penilaian Buku Pendidikan Agama (PBPA). Hal ini merujuk kepada survey indeks kepuasan terhadap pelayanan PBPA.

 

 “Salah satu hal penting ialah diseminasi update aplikasi, jadi kalau aplikasinya sudah versi terbaru harus disosialisasikan,” ujar Isom saat rapat PBPA TA 2024 di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

 

Isom juga menyoroti kebutuhan untuk menyediakan fitur QnA dalam aplikasi PBPA. “Kita perlu Customer Service yang cepat tanggap agar meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan respons terhadap masukan atau keluhan,” tambahnya.

 

Poin penting lainnya ialah standarisasi tim penilai, jangan sampai terjadi perbedaan yang jauh antar penilai. Harus ada kompetensi yang benar dan sesuai dengan buku yang dinilai.

 

“Usahakan hindari perbedaan yang signifikan antar penilai dan memastikan kompetensi yang sesuai dengan buku yang dinilai,” ungkap Isom.

 

Selain dari hasil survei, Kapus Isom menyoroti pentingnya kerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam upaya pengendalian dan pencegahan buku-buku ilegal. Semua buku Pendidikan Agama, Keagamaan, dan Umum harus memiliki ISBN, dan pengeluaran ISBN harus mendapatkan persetujuan dari Balitbang Diklat Kementerian Agama.

 

“Ketegasan dalam pemberian ISBN dan tanda layak dari Kementerian Agama akan menjadi langkah awal. Jika terdapat buku liar, kita harus bersama-sama menyaringnya agar tidak mengacaukan pendidikan keagamaan di Indonesia,” pungkasnya.

 

Ilda/diad

Penulis: Zakiatu Husnil Fuada
Sumber: -
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI