Survei di Mamuju, Upaya Penguatan Kerukunan Umat Beragama
Mamuju (Balitbang Diklat)--- Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar monitoring dan evaluasi Survei Nasional Penerimaan Pemeluk Agama Terhadap Keragaman Budaya. Kegiatan tersebut merupakan upaya penguatan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Tim Monev Puslitbang LKKMO Priwahyudi dan Bayu mengatakan survei dilaksanakan di tengah keragaman suku, budaya, dan agama; salah satunya di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Desa Botteng yang terletak di Kecamatan Simboro dan Kepulauan Kabupaten Mamuju menjadi salah satu sampel nasional.
“Tim monev berkunjung ke Mamuju untuk memastikan para surveyor bekerja sesuai standar dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, memonitor dan mengevaluasi progres survei yang dilakukan di lokasi tersebut,” kata Priwahyudi saat monitoring di Mamuju, Kamis (4/7/2024).
Menanggapi hal tersebut, surveyor Kamin Alislami mengatakan bahwa survei di Mamuju tidak ditemukan kendala yang signifikan. Dia telah mendapatkan 10 responden yang berhasil diwawancara.
“Tidak ada kendala berarti yang ditemui dalam menghubungi dan bertemu dengan responden. Tetapi ada tantangan waktu dan lokasi survei yang lumayan jauh dari Kabupaten Mamuju,” ungkap Kamin.
“Serta sebagian besar responden berprofesi sebagai petani dan peternak, sehingga mengharuskan melakukan wawancara setelah mereka pulang bekerja,” imbuhnya.
Menurut Kamin, beberapa responden terlihat berhati-hati dalam memberikan jawaban. Ada juga beberapa responden yang jawaban awal dan akhir yang berbeda.
“Mungkin untuk menghindari kesalahpahaman atau potensi konflik,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kamin juga mengusulkan agar kuesioner dibuat lebih mudah dipahami. Tujuannya untuk memudahkan para responden dalam menjawab, sebab memiliki berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda.
Sementara itu, perwakilan Kemenag Kabupaten Mamuju Fajrul Islam sangat mendukung survei tersebut. Dia berharap kegiatan itu dapat memberikan masukan bagi kebijakan untuk meminimalkan kemungkinan konflik atau kerusuhan karena perbedaan agama dan budaya.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi indikator berkelanjutan untuk perumusan kebijakan nasional bidang SDM berkarakter. Terutama untuk kerukunan hidup umat beragama di Indonesia,” pungkasnya.
Secara keseluruhan, surveyor sudah melakukan kegiatan survei lapangan dengan baik. Seluruh kelengkapan berkas sudah terpenuhi dan dikumpulkan kepada Tim Monev.
(Bayu/diad)