TAREKAT QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR; Studi Kasus di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Oleh: Drs. Ali Khudrin dan Dra. Yustiani S 75 halaman Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Semarang 2000

2 Jul 2007
TAREKAT QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR;  Studi Kasus di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak  Oleh: Drs. Ali Khudrin dan Dra. Yustiani S 75 halaman  Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Semarang 2000

TAREKAT QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR; 
Studi Kasus di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

Oleh: Drs. Ali Khudrin dan Dra. Yustiani S
75 halaman

Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan
Semarang 2000


Tarekat Qodiriyah wan Naksabandiyah merupakan penggabungan dua tarekat besar, yakni Tarekat Qodiriyah dan Tarekat Naksabandiyah. Penggabungan dua terekat ini dilakukan oleh Syekh Ahmad Khatib Al Sambasi. Tarekat Qodiriyah wan Naksabandiyah telah banyak menyebar di wilayah Indonesia. Penyebaran Tarekat Qodiriyah Wan Naksabandiyah tersebut antara lain di Sumatera Utara, DKI, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Lombok.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tarekat Qodiriyah Wan Naksabandiyah di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa Tengah. Deskripsi tersebut meliputi sejarah, pemikiran, peribadatan dan upacara, organisasi tarekat, aktifitas, fasilitas, dan hubungan dengan pihak luar. 
Metode penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan dan telaah dokumen. Wawancara digunakan untuk menggali data tentang lingkungan, sejarah tarekat, pemikiran, dsb. Metode pengamatan digunakan untuk menggali data tentang dzikir, tawajuhan, bai’at, salat, do’a dan pemberian berkah.

Penelitian ini menghasilkan penemuan bahwa pada masa kepemimpinan KH. Ibrahim muridnya berjumlah ratusan orang. Mereka berumur di atas 40 tahun. Pada masa kepemimpinan KH. Abdurrahman Menur muridnya berjumlah ribuan orang. Mereka berusia 50 tahun ke atas. Pada masa kepemimpinan KH. Muslih murid berjumlah sekitar 5000 orang. Mereka berusia 30 tahun ke atas. Pada masa kepemimpinan KH. Luthfi dan mursyid lainnya murid berjumlah 1.100 orang. Mereka berusia 30 tahun ke atas.

Menurut Tarekat Qodiriyah wan Naksabandiyah Mranggen Demak, bahwa Nur Muhammad itu berasal dari Nur Allah SWT dan berujud Nur Muhammad. Kemudian dari Nur Muhammad itu menjadi sebab kejadian makhluk yang lain termasuk diantaranya alam dan manusia. Makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah adalah Loh Mahfudz, kemudian alam, dan seterusnya menyusul Arsy. Alam semesta adalah alam yang dapat ditemukan dengan indra. Alam semesta ini disebut juga alam lahir atau alam dunia. Alam semesta ini juga diciptakan dari Nur Muhammad. Untuk menciptakan alam semesta ini Tuhan langsung perintahkan “Kun Fayakun” jadilah maka jadilah ia. Allah menciptakan beberapa jenis alam beserta nama-namanya, yaitu Alamul Mulki Musyahadah, Alamul Malakut, Alamul Jabarut, dan Alamul Luhut.

Penelitian ini menyarankan hendaknya pemerintah (Depag) untuk meningkatkan bantuannya baik moril maupun materil. Bantuan moril dapat dilakukan melalui bimbingan atau kegiatan pengajian bersama. Sedangkan bantuan materil dapat berupa fasilitas dan peralatan atau dana untuk pembangunan masjid, kantor, atau bangunan lainnya sebagai tempat kegiatan tarekat.***

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI