ToT Penguatan Moderasi Beragama Ciptakan Agen Moderasi Beragama

19 Feb 2025
ToT Penguatan Moderasi Beragama Ciptakan Agen Moderasi Beragama
Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi Beragama Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Solo, Selasa (18/2/2025).

 

Surakarta (BMBPSDM)---Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menggelar Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi Beragama. Kegiatan yang berlangsung pada 18 s.d 23 Februari 2025 tersebut, merupakan program prioritas yang bertujuan menjadikan universitas Islam berdaya saing global.

 

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Toto Suharto menegaskan Penguatan Moderasi Beragama menjadi visi kampus tersebut. “Kami bertujuan mengembangkan universitas Islam yang mengusung Moderasi Beragama sekaligus berbasis global-local,“ katanya di Solo, Selasa (18/2/2025).

 

”Harapannya kami dapat berpacu, bersanding, dan berkolaborasi dengan universitas-universitas global dengan tetap mempertahankan lokalitasnya,“ imbuhnya.

 

Menurut Rektor Toto, Moderasi Beragama menjadi salah satu mata kuliah di UIN Raden Mas Said Surakarta yang terpantau dari pusat. Selain itu, narasumber berasal dari orang-orang terpilih.

 

Bahkan, lanjut Toto, Moderasi Beragama menjadi kurikulum yang diwujudkan ke dalam buku ajar untuk mata kuliah sudah diikuti oleh UIN lainnya. “Charlene Tan menjelaskan bahwa doktrin memiliki makna yang sangat mendasar, yaitu pengajaran,” ungkapnya.

 

Secara operasional Charlene lebih jauh menjelaskan bahwa doktrin merupakan penanaman nilai yang diajarkan. Jadi doktrinasi adalah upaya penanaman ideologi suatu kelompok tertentu kepada orang lain dengan cara tertentu.

 

Lebih lanjut, Toto Suharto menjelaskan setiap doktrinasi tentu memiliki dampak negatif. Klaim kebenaran misalnya, yang selalu disuarakan kelompok radikal, sangat merugikan  pihak lain.

 

“Dalam pengamatan dosen agama, klaim kebenaran tersebut tidak hanya dalam aspek perbedaan pendapat semata, bahkan sampai kepada mengkafirkan orang lain bagi kelompok lain yang tidak seideologi dengan mereka,” jelasnya.

 

Toto menambahkan, sisi lain yang merugikan kampus adalah ketika doktrinasi sudah dijiwai oleh mahasiswa yang terlibat gerakan radikal, tidak sedikit dari mereka akan menolak materi-materi mata kuliah yang diberikan dosen di kampus.

 

“Oleh karena itu, Bapak/Ibu yang berkecimpung di dunia pendidikan menjadi motor penggerak terciptanya suasana harmoni melalui penerapan Moderasi Beragama. Hasil ToT nantinya akan menjadi agen Penguatan Moderasi Beragama di seluruh area,” tegasnya.

 

Pada kesempatan yang sama pengawas timker penyelenggaraan Pelatihan Moderasi Beragama Achmad Nidjam melaporkan kegiatan ini berjumlah 34 peserta yang terdiri dari 30 peserta internal UIN Raden Mas Said, 2 peserta dari Universitas Islam Malang, dan 2 peserta dari Balai Diklat Keagamaan Padang. Narasumber meliputi instruktur nasional, fasilitator, praktisi, dan pejabat struktural.

 

(Rahmi Siregar)

Penulis: Rahmi Siregar
Sumber: Pusbangkom MKMB
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI