19 Tahun Mengabdi, Inilah Sederet Prestasi Ditorehkan Ditjen Bimas Buddha!
Jakarta (Balitbang Diklat)---Sejumlah inovasi telah dilakukan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) Kementerian Agama RI. Salah satunya di bidang pendidikan, yaitu pendirian Pendidikan Formal Keagamaan Buddha atau Dhammasekha.
Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengatakan sampai dengan tahun 2024 ini, ada 49 Dhammasekha yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 20 di antaranya sudah dalam proses akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM).
“Pendirian Dhammasekha ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas,” ujar Supriyadi pada peringatan Hari Jadi ke-19 Ditjen Bimas Buddha Tahun 2024 di Auditorium Kementerian Agama RI, Jl. MH Thamrin No. 6, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2024).
Acara ini dihadiri Bhikkhu Sangha, Dirjen pertama Irjen Pol. Purn. Drs. Budi Setyawan, M.Sc., Dirjen Bimas Buddha kedua Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos., S.Ag., M.Si., M.Pd., Direktur Urusan dan Pendidikan Periode 2011-2014 Drs. Heru Budi Santoso, M.M., Rektor dan Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha, serta perwakilan dari Walubi dan Permabudhi.
Pada kesempatan tersebut, Supriyadi mengatakan bahwa selain Dhammasekha, terkait pendidikan Buddha, telah terbit juga Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 452 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda Menjadi Institut Nalanda.
"Secara perlahan tapi pasti, Ditjen Bimas Buddha berupaya memfasilitasi pendidikan sebagai bagian dari pendidikan nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, berdaya saing, dan mampu memahami serta meneladani ajaran luhur Buddha Gautama," katanya.
Supriyadi juga turut mengajak para umat Buddha untuk bersama-sama menguatkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan lembaga pendidikan keagamaan Buddha tersebut dengan memperkuat literasi keagamaan, sehingga masyarakat Buddha memiliki pemahaman yang utuh, komprehensif, dan integral terhadap nilai-nilai agama Buddha. (Barjah)