Al-Qur’an Terjemah Bahasa Betawi Siap Membersamai Muatan Lokal pada Sekolah dan Madrasah di Wilayah Pemprov DKI Jakarta

16 Agt 2024
Al-Qur’an Terjemah Bahasa Betawi Siap Membersamai Muatan Lokal pada Sekolah dan Madrasah di Wilayah Pemprov DKI Jakarta
Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Penerjemahan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi yang sedang digarap oleh Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (Puslitbang LKKMO) terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Salah satu target dari kegiatan ini adalah menjadikan terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah di wilayah DKI Jakarta.

 

Pada pertemuan dengan Biro Pendidikan Dan Mental Spritual Pemprov DKI Jakarta, Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom menyampaikan bahwa Al-Qur’an terjemah Bahasa Betawi diharapkan dapat selesai pada November tahun 2024. "Target 2025 adalah selesai validasi, tashih, digitalisasi, terbit, dan launching," ungkapnya di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

 

Menurutnya, setelah terbit dalam bentuk fisik dan digital, Al-Qur’an ini akan diluncurkan secara luas ke masjid-masjid, sekolah-sekolah, majelis talim, dan berbagai lembaga keagamaan lainnya di Jakarta.

 

Isom juga menambahkan bahwa harapan besar dari kegiatan ini adalah agar terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi dapat diintegrasikan sebagai muatan lokal dalam kurikulum sekolah dan madrasah. "Harapan terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi mampu menjadi muatan lokal di sekolah dan madrasah. Selain itu, juga dilantunkan pada acara-acara keagamaan," jelasnya.

 

Lebih lanjut, Isom menjelaskan salah satu fokus lainnya adalah memperluas sosialisasi Al-Qur’an Bahasa Betawi agar lebih dikenal dan digunakan oleh masyarakat Betawi. "Kami harap mendapatkan support dari Pemprov DKI Jakarta, terutama untuk sosialisasinya ke sekolah, madrasah, dan lingkungan sekitar agar Al-Qur’an Bahasa Betawi ini bisa membumi di tanah Betawi," tuturnya.

 

Untuk memastikan keberhasilan penerapan terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi, Isom berharap adanya edaran dari gubernur yang mendorong penggunaan Al-Qur’an ini di berbagai tempat belajar. "Harapan kami ada edaran dari gubernur ke sekolah, madrasah, pesantren, dan majelis talim untuk menggunakan Al-Qur’an Bahasa Betawi ini agar masyarakat Betawi lebih dekat dengan Al-Qur’an," urainya.

 

 

Dalam upaya memperkuat budaya Betawi, Kepala Bagian Mental Spritual Biro Pendidikan dan Mental Spritual Pemprov DKI Jakarta Aceng Zaini menyarankan agar pembacaan sari tilawah yang menggunakan Al-Qur’an Bahasa Betawi bisa diterapkan di wilayah Jakarta. "Nanti mungkin bisa dibuat sari tilawah menggunakan Al-Qur’an Bahasa Betawi di wilayah Jakarta. Hal ini bagian dari menggerakan kultur Betawi di Jakarta," ujar Aceng Zaini.

 

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, kegiatan penerjemahan ini diharapkan tidak hanya melestarikan budaya Betawi tetapi juga memperkuat identitas keagamaan masyarakat Betawi, menjadikan Al-Qur’an lebih dekat dan mudah dipahami melalui bahasa ibu.

(Rois Maulana)

Penulis: Rois Maulana
Sumber: Puslitbang LKKMO
Editor: Dewi Indah Ayu/Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI