Aplikasi online Jembatan Masyarakat-Pemerintah

7 Des 2018
Aplikasi online Jembatan Masyarakat-Pemerintah

Jakarta (7 Desember 2018). Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) menyelenggarakan kegiatan Pembahasan Aplikasi Penilaian Buku Pendidikan Agama di Hotel Ibis Tamarin-Jakarta, Jumat (7/12). Kegiatan ini diikuti para peserta dari STIT, Kemendikbud, dan pegawai Puslitbang LKKMO. Ridwan Bustamam, koordinator kegiatan ini, memberikan penjelasan pentingnya keberadaan aplikasi sebagai sarana yang efektif dan efisien yang dapat digunakan stakeholders (masyarakat) bila hendak mengajukan penilaian buku Pendidikan Agama. Mengingat jangkauan layanan publik penilaian buku juga sangat luas sehingga tidak mungkin semuanya dapat dilakukan secara tradisional (manual). Di sinilah urgensi pemanfaatan sarana teknologi modern di bidang informasi.

Lebih jauh, Ridwan menjelaskan layanan aplikasi ini terkait dengan tantangan kedepan PMA No 9 Tahun 2018 yang mengamanatkan bahwa setiap buku pendidikan agama yang diterbitkan baik oleh kemenag dan penerbit luar harus melalui telaah dan penilaian lebih dahulu. Jadi ada dua jalur (pola), pertama, buku yang disusun-dikeluarkan oleh Kementerian Agama  prosesnya tidak masuk dalam layanan aplikasi penilaian. Kedua, buku (teks, dan non teks) yang disediakan oleh masyarakat jalurnya masuk aplikasi penilaian.

Direncanakan tahun depan aplikasi penilaian ini sudah dapat berfungsi dan digunakan, maka sarana-prasarana harus disiapkan misalnya server harus ada tersendiri tidak bisa digabung dengan yang lain. Proses pendaftaran dilakukan secara online, buku-buku yang hendak dinilai dikirim ke kantor. Sekarang zamannya elektronik, zaman e-government, karena itu harus ada pegawai yang secara khusus untuk menanganinya. Saat ini sudah ada ratusan judul buku yg masuk dari penerbit, maka tahun depan penilaian sudah harus berjalan. Untuk itu perlu dokumen resmi standar pelayanan, instrument penilaian, pedoman penilaian, SOP dan aplikasi segera kita tuntaskan.

Tampil sebagai narasumber Asep Taufik Muharam dari Fakultas Sains and Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menurut Taufik, aplikasi penilaian buku  menjelaskan bagaimana proses penilaian buku beralih dari cara konvensional (manual) ke cara modern (system online). Proses aplikasi penilaian buku melibatkan tiga pengguna, yaitu penerbit, operator, dan admin. Untuk dapat menggunakan aplikasi, harus melewati proses registrasi terlebih dahulu, misalnya memberikan email yang valid, verifikasi, login, dan upload berkas-berkas yang dipersyaratkan. Kualitas aplikasi akan sangat tergantung pada kekuatan server yang ada. Maka infrastruktur harus memadai, kapasitas harus besar, karena buku sangat berat dan banyak. Setelah data yang diberikan valid, proses berikut upload buku, operator mencetak buku lalu diserahkan kepada tim penilai, dan hasilnya diupload lagi.

Mengemuka dalam diskusi terkait apa nama aplikasi penilaian yang tepat. Semula aplikasi sudah dinamai dengan E-sunan. Namun peserta berpendapat nama e-sunan kurang tepat, kurang netral, karena menyangkut semua agama. Diusulkan memakai nama e-penilaian-bpa (buku Pendidikan agama)

Acara ini ditutup oleh Kapuslitbang LKKMO, Dr. Muhammad Zain. Dalam arahannya, Zain mencetuskan sebuah ide yang diderivasikan dari Buku Daniel H. Pink When: The Scientific Secrets of Perfect Timing.  Berkaitan dengan hal-hal besar, strategis, pimpinan harus “turun langsung” menangani persoalan, tidak boleh mengambil kebijakan dari belakang meja, memberi penilaian dari luar lapangan, tepat harus menjadi pemain lapangan, sehingga dapat melihat dan merasakan serta mengalami suasana batin yang sama dengan yang lainnya. Dengan demikian seorang pemimpin akan dapat mengambil kebijakan yang benar dan tepat. Dijelaskan lebih lanjut terkait dengan layanan publik penilaian buku mempunyai kemiripan ketika menjalankan proses sertifikasi ribuan dosen di Ditjen Pendidikan Tinggi Islam. Dalam hal ini struktur harus diperkuat, perlu ada pejabat eselon tiga yang khusus untuk menangani penilaian buku. Penelahaahan buku segera dilakukan tahun depan, karena sudah ada buku-buku yang masuk. Perlu kita paparkan ke Kaban terkait kebutuhan struktur.

Terakhir, Zain memberi catatakan terkait aplikasi agar dibuat sederhana, menarik, eye-cathing dan bernuansa milenial serta tahan hacker karena keamanan tinggi. Urgensitas aplikasi ini untuk menghadirkan buku-buku yang memiliki konten yang bermutu tinggi. Sebab buku mampu menyelamatkan bangsa, generasi muda kita. Pada zaman sekarang manusia banyak mengalami gangguan sehingga sulit fokus. Seseorang dapat meningkatkan kemampuan fokusnya dengan membaca buku. Pada konteks ini buku dapat menjadi oase yang baik, jadi sahabat baik, menciptakan peradaban. Buku sangat berguna, tepat untuk mengedukasi generasi milenial. (AS)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI