Kecerdasan Utuh dan Ikhlas Beramal Kunci ASN Kemenag Berdampak

23 Jul 2025
Kecerdasan Utuh dan  Ikhlas Beramal Kunci ASN Kemenag Berdampak
Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan arahan pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS tahun 2025 yang diikuti peserta dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado dan Provinsi Aceh melalui Zoom Meeting, Selasa (22/7/2025).

Manado (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan menjadi ASN di lingkungan Kementerian Agama bukanlah proses yang mudah. Proses seleksi yang ketat telah dilewati dengan penuh perjuangan. Oleh karena itu, Pelatihan Dasar (Latsar) menjadi tahapan penting untuk memperkuat kompetensi, karakter, dan semangat pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang keagamaan dan pendidikan keagamaan.

 

"Latsar ini adalah langkah awal dan impian kita semua, untuk meningkatkan kapasitas sebagai pelayan masyarakat. Dengan mengikuti Latsar secara serius, kita bersiap menjadi ASN yang tidak hanya bekerja, tetapi juga memberi dampak nyata,” ujarnya saat memberikan arahan pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS tahun 2025 yang diikuti peserta dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado dan Provinsi Aceh melalui Zoom Meeting, Selasa (22/7/2025).

 

Lebih lanjut, Kang Dhani --sapaan akrabnya-- menyampaikan BMBPSDM memiliki tugas utama meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di lingkungan Kementerian Agama. Hal ini sejalan dengan kebijakan nasional yang dirumuskan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag, yang melahirkan arah kebijakan lima tahunan 2025–2029 dengan tagline "Ikhlas Beramal, Kemenag Berdampak."

 

Oleh karena itu, kata Kang Dhani, ASN Kemenag tidak boleh berhenti pada tataran pemikiran keagamaan saja, tetapi harus hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat dengan membawa solusi, kesejahteraan, dan perubahan yang positif. Ia menyoroti pentingnya ASN sebagai agen perubahan dalam mewujudkan tiga kata kunci dari program Nasional Asta Cita: kerukunan, kemaslahatan, dan masyarakat yang cerdas.

 

Lebih lanjut, Kang Dhani menjelaskan konsep Trilogi Kerukunan yang menjadi bagian penting dari program Kemenag, yaitu menciptakan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Dalam konteks ini, Kementerian Agama mengusung konsep Ekoteologi sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis lingkungan yang semakin nyata.

"

Menurut Kang Dhani, trilogi tersebut adalah fondasi pembangunan. Ketika kita tidak rukun, pembangunan akan terhambat. Maka ASN Kemenag harus menjadi teolog kerukunan: memperkuat harmoni intra umat, antar umat, dan antara umat dengan negara.

 

Dalam aspek kemaslahatan, Kang Dhani mengingatkan bahwa kesejahteraan sejati bukan hanya soal kekayaan material, tetapi juga keberkahan dan manfaat bagi masyarakat luas. Sementara itu, untuk membangun masyarakat yang cerdas, ia menekankan pentingnya pendidikan keagamaan yang relevan, menyentuh kebutuhan masyarakat, dan sarat dengan nilai-nilai spiritual.

 

Pada kesempatan ini, Kang Dhani juga mengingatkan pentingnya pelatihan yang tidak hanya mengubah pengetahuan (knowledge), tetapi juga keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Ketiga hal ini menjadi dasar dari kecerdasan yang utuh: kecerdasan intelektual, emosional, fisik, sosial, dan spiritual.

 

"Jangan pernah mengambil keputusan saat marah, karena separuh kecerdasan kita hilang. ASN Kemenag harus memiliki kecerdasan utuh yang menyentuh hati nurani dan mendorong pelayanan yang tulus," katanya.

 

Menutup arahannya, Kang Dhani menegaskan bahwa Kementerian Agama berkomitmen mewujudkan ASN yang kuat, hebat, dan berintegritas melalui penguatan SDM, kompetensi, dan perilaku yang mulia.

 

"Kita ingin ASN Kemenag hadir sebagai pelayan masyarakat yang ikhlas, berdampak, dan mampu membawa perubahan menuju bangsa yang rukun, sejahtera, dan cerdas. Karena itu, ikutilah Latsar ini dengan sepenuh hati," tegasnya.

 

Selfi Budiaty

 

 

Penulis: Selfi Budiaty
Sumber: BDK Manado
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI