Arsiparis Harus Bisa Bertransformasi di Dunia Digital
Palembang (Balitbang Diklat)---Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kaban) Kementerian Agama Suyitno menegaskan saat ini Balitbang Diklat sedang mengupayakan untuk pemetaan tugas pegawai sesuai dengan kompetensi dan bakatnya.
”Balitbang Diklat sedang merancang Manajemen Talenta dengan memetakan Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan kompetensi, talenta, dan bakatnya. Ini dapat di lihat dari kualifikasi pendidikan dan kompetensi, guna meningkatkan kompetensi tugasnya BDK dan Pusdiklat,” kata Kaban Suyitno saat memberikan arahan pada Bimbingan Teknis Kearsipan di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Sabtu (7/9/2024).
Kaban Suyitno menjelaskan kualifikasi dalam pemilihan pegawai mulai dari latar belakang pendidikan yang sesuai dengan jabatannya, agar dapat mengembangkan potensi sesuai dengan bakatnya.
”Kualifikasi akan dilihat dari background pendidikan yang sesuai agar tidak salah jurusan. Nanti akan kita lihat ulang dari awal pendaftaran sampai pengembangan potensinya, supaya tidak ada lagi kesalahan dalam jabatan khususnya arsiparis,” jelasnya.
Lebih lanjut, Suyitno menyampaikan bahwa arsiparis harus bisa bertransformasi di dunia digital demi mempermudah semua pekerjaan, sehingga nantinya tidak kesulitan dalam menggelola data dan dokumen-dokumen penting lainnya.
”Balitbang sudah mendigitalkan semua dokumen naskah regulasi dan profil-profil resmi. Cara menyelamatkan berkas adalah dengan digitalisasi karena kalau masih dalam bentuk kertas akan sangat susah untuk mengelolanya. Kita butuh aplikasi untuk mempermudah supaya tidak kesulitan dalam pencarian berkas. Semua orang sekarang sangat ingin yang simpel dan cepat,” lanjutnya
Suyitno mengatakan Balitbang dan Diklat juga akan merancang strategi baru dalam mengembangkan pembelajaran yang bermanfaat dalam pengembangan individu dan lembaga pengajar.
”Balitbang sedang merangcang corporate university dengan strategi pengembangan pembelajara yang berfokus pada tujuan strategis organisasi, pengembangan individu, organisasi pembelajaran dan pemanfaatan manajemen pengetahuan,” katanya
Menurut Suyitno, tujuannya adalah untuk lembaga pendidik agar dapat mendapatkan pegawai yang dibutuhkan. “Harapannya, semua masyarakat yang sedang dididik puas dan lembaga mendapatkan impact yang bagus,” tuturnya.
Terakhir, Kaban Suyitno mengingatkan bahwa program corporate university bertujuan untuk lembaga sehingga tidak bisa sembarangan menerima pegawai jika tidak penting bagi lembaga.
“Kita harus saling memuaskan, yaitu masyarakat dan lembaga sama-sama merasa puas dengan kinerja kita. Oleh karena itu, arsiparis harus segera bertranformasi dengan dokumen-dokumen agar dapat didigitalkan,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BDK Palembang Saefudin menyampaikan bahwa melalui Bimbingan Teknis Kearsipan diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang efektif, sehingga dapat berkembang dan kelak akan dilanjutkan dengan angkatan lain.
”Kami membatasi peserta agar bisa lebih fokus, kemudian nanti akan ada angkatan yang lainnya. Kami yakin arsiparis ini sesuai kriteria,” ucapnya.
Saefudin, menyampaikan apresiasi kepada Kepala Balitbang dan Diklat yang telah berkenan hadir. Selain itu, ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para narasumber dari Dinas kearsipan Provinsi Sumatera Selatan yang membantu dalam bimtek di BDK Palembang.
Acara ini diikuti oleh 30 peserta dari 13 orang BDK Palembang, 9 orang Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Selatan (Sumsel), 6 orang Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, dan 2 orang Kemenag Kota Palembang.
(Yeni Lesmana Dewi)