Balitbang Diklat dan Ditjen Infodiplu Kementerian Luar Negeri Sepakat Atur KMBAAAL
Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI Prof. Suyitno, bersama Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Ditjen Infodiplu Kemenlu), Siti Nugraha Mauludiah, melakukan pertemuan strategis untuk membahas pelaksanaan Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAAL), yang akan dilaksanakan pada bulan Desember ini.
Pertemuan yang dilaksanakan di ruang kerja Kepala Balitbang Diklat Lantai 17 Gedung Kementerian Agama Jalan MH. Thamrin Jakarta tersebut, diinisiasi dengan tujuan untuk menyatukan visi dan langkah-langkah kolaboratif dalam menyelenggarakan konferensi internasional tersebut.
"Jadi ada beberapa catatan yang mungkin bisa jadi highlight. Pertama, secara tertulis kan surat resmi ya, terutama menyangkut beberapa aspek untuk dipenuhi. Yang kedua, itu koordinasi aktif dengan berbagai pihak, terutama dengan pihak Duta Besar,” ujar Suyitno, di Jakarta, Senin (4/12/2023).
Ketiga, kata Suyitno, beberapa opsi yang mungkin akan diusulkan pihak Kemlu, dalam menghadirkan tokoh yang diundang. Dengan pengalaman dari pihak Menlu, terutama Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik bisa melakukan langkah-langkah yang lebih dengan pendekatan personalnya.
Konferensi dengan judul Religion and Humanity, penting dilaksanakan, dengan harapan agama berkontribusi, terutama di tengah keterpurukan Palestina dengan menghadirkan lima negara anggota PBB yang berasal dari global south, Brazil, Mesir, Meksiko, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan. Para delegasi dari kelima negara ini bersama Indonesia akan menyampaikan pidato resmi menyikapi konstelasi geopolitik dunia.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penjajakan terlebih dulu. “Selanjutnya, nanti kami akan segera instruksikan ke dubes-dubes untuk melakukan pendekatan kepada lembaga setingkat menteri yang menangani Religious Affairs,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut Siti, kita sebutkan bahwa ini konteksnya adalah contribution of religion, kita bisa menyampaikan posisi negara mereka dan mungkin mereka juga bisa sampaikan hal-hal yang bisa dilakukan. Lalu, setelah itu nanti kita akan tanyakan kesiapan kehadiran mereka.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Ani Nigeriawati, Muhammad Nur Salim, Sekretaris Balitbang Dikat Kemenag RI Prof. Arskal Salim, dan perwakilan PBNU. (Barjah/bas/sri)
|