Bereputasi Internasional, Jurnal Lektur Keagamaan dan Heritage Siap Terindeks Scopus
Jakarta (Balitbang Diklat)---Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI telah menjadi tolak ukur dan role model bagi jurnal lain agar mendapatkan hasil lebih baik.
Untuk proses terindeks scopus, Puslitbang LKKMO mengadakan kegiatan Pengelolaan Jurnal Tahun 2024 dalam Evaluasi Kesiapan Jurnal Lektur Kegamaan dan Heritage menuju Bereputasi Internasional di Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Kepala Puslitbang LKKMO, Moh. Isom, menyampaikan bahwa target dua jurnal yang sudah Sinta 2 tahun 2024 harus terindeks scopus sesuai arahan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
"Pada tahun ini kita sudah mengirim tim untuk benchmarking ke berbagai perguruan tinggi yang jurnalnya telah terindeks scopus," imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat dalam meraih derajat yang paling tinggi untuk setiap jurnal, karena saat ini reputasi internasional pada jurnal yaitu telah terindeks scopus.
Pada kesempatan ini, Isom mengatakan bahwa saat ini ilmuan-ilmuan terlihat kurang begitu berpengaruh karena karya tulis yang tercipta lebih banyak recycle. Sehingga ketika meng-approve kebenaran, nilai teori kurang berpengaruh dari praktek.
"Kita harus dapat membedakan antara politisi praktisi dengan politisi ilmuan. Karena kenyataannya politisi ilmuan kalah di medan perang saat berhadapan dengan politisi praktisi,” ujarnya.
"Rancangan teknokratik tidak dapat lepas dari para akademisi yang akhirnya hanya menjadi tumpukan kertas dan dokumen. Kemudian hal ini dianggap sebelah mata oleh para praktisi, sehingga realitas dan teori menumbuhkan jarak dari kenyataan," tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri berbagai instansi dari beberapa Universitas, Biro Perencana (Jurnal Gema Perencana) Sekretariat Jenderal, Undagi Research and Consulting, Bridge of Indonesia Institute, BRIN, Ahad Publishing, Jurnal KB (BKKBN), dan Biro Umum Sekretariat Jenderal. (Nanda/bas/sri)