BLA Jakarta Gelar Workshop Penyusunan Panduan Pendidikan Agama Berbasis Desa

12 Sep 2018
BLA Jakarta Gelar Workshop Penyusunan Panduan Pendidikan Agama Berbasis Desa

Cirebon (12 September 2018). Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta menggelar Workshop Penyusunan Panduan Pendidikan Agama Berbasis Desa, bertempat di Luxton Hotel & Convention Cirebon, Rabu (12/9). Workshop ini merupakan rangkaian kegiatan Expo 40 Tahun Balai Litbang Agama Jakarta.

Mewakili Sekretaris Badan Litbang dan Diklat, Pelaksana Harian Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Dr. Nurudin Sulaiman, M.Si. membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, Nurudin mengatakan kita patut memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan ini. Workshop penyusunan panduan terkait pendidikan agama berbasis desa ini baik sekali. Ke depan, kata Nurudin. kita bisa melakukan sinergi dengan Kementerian Desa.

Selanjutnya, Nurudin mengatakan dalam rangka 40 tahun Balai Litbang Agama Jakarta ini juga bagus sekali diadakan festival tradisi lisan di MAN I Kota Cirebon.

Hadir sebagai narasumber Dr. Affandi Muhtar (IAIN Syeh Nurjati Cirebon), Dr. Ainurrafiq, M.Si (Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren), Basharul (Kemendes), dan Mas Ahmad Djuana (Kepala Desa Cipondok).

Sebelumnya, Kasubbag TU BLA Jakarta Rizky Riyadu Taufiq melaporkan workshop ini merupakan pengembangan dari riset sebelumnya yang menyentuh wilayah pendidikan agama berbasis desa. Dalam riset ini, Desa Cipondok Kuningan sebagai Pilot Projectkarena desa ini berani memasukkan anggaran pendidikan agama melalui alokasi dana desa.

Kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 12 – 14 September 2018 ini, diikuti perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Kemenag Kab. Kuningan, Pemerintah Desa Cipondok, BPD Desa Cipondok, Kepala PUD, Kepala TK PGRI, Kepala SDN Cipondok, Guru PAI SDN Cipondok, Kepala MDT, Pengasuh Pesantren, Direktorat Pontren, Direktorat PPMD, dosen IAIN Cirebon, dan para peneliti BLA Jakart.

Di akhir sambutannya, Nurudin menegaskan workshop ini ingin menyusun panduan untuk dijadikan model bagi desa lainnya. “Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan manfaat buat kita semua,” pungkasnya. (bas/ar)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI