Diskusi Guru Besar di Samarinda, Bahas Hal Penting ini!

9 Sep 2024
Diskusi Guru Besar di Samarinda, Bahas Hal Penting ini!
Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Arskal Salim pada kegiatan Diseminasi Gerakan Moderasi Beragama pada Komunitas Guru Besar di Samarinda, Senin (9/9/2024).

Samarinda (Balitbang Diklat)---Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Arskal Salim menegaskan pentingnya penguatan Moderasi Beragama di tengah tantangan kemanusiaan dan keagamaan yang semakin kompleks. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Diseminasi Gerakan Moderasi Beragama 2024 untuk para guru besar di wilayah Samarinda.

 

“Pada tahun 2024, tantangan terbesar kita adalah masalah kemanusiaan dan keagamaan. Diskusi seperti ini diharapkan dapat memperkuat sikap toleransi kita semua,” ujar Sesban dalam kegiatan yang diadakan oleh Balai Litbang Agama (BLA) Makassar di Samarinda, Senin (9/9/2024).

 

Sesban menyoroti tantangan kemanusiaan yang semakin nyata, di mana perbedaan paham, agama, dan keyakinan sering kali menjadi sumber konflik antar kelompok. “Tantangan terbesar adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan. Ada kelompok yang tidak bisa menerima keberagaman dan justru memaksakan pandangannya sendiri,” lanjutnya.

 

Diskusi ini melibatkan para dosen, peneliti, dan guru besar dari berbagai universitas di Kalimantan. BLA berharap forum ini dapat memunculkan wawasan baru yang membantu dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan keagamaan di wilayah tersebut.

 

Sesban juga menekankan bahwa kebebasan berpendapat dan beragama merupakan hak semua individu yang harus dijamin tanpa pengecualian, sesuai dengan sila pertama dan kedua Pancasila. “Tidak ada pengecualian bagi siapa pun dalam menjalankan kebebasan beragama. Semua pendapat harus diakomodasi dan dihargai secara setara,” tegasnya.

 

Perbedaan pendapat dan keyakinan di Kalimantan, menurut Arskal, menjadi tantangan tersendiri bagi para akademisi dan tokoh agama. “Ada individu yang merasa ideologinya paling benar dan sulit menerima pendapat orang lain,” tambahnya.

 

Sesban mengakhiri diskusi dengan mengingatkan pentingnya terus berkomitmen pada Moderasi Beragama sebagai benih keamanan, persatuan, dan kesatuan bangsa. “Kita harus waspada dan cepat tanggap dalam menghadapi tantangan yang dapat mengganggu kemajuan bangsa ini,” tutupnya.

 

(Febiola Setiawan dan Muthia Aulia Aisyah)

Penulis: Febiola Setiawan dan Muthia Aulia Aisyah
Sumber: BLA Makassar
Editor: Barjah/Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI