Guru Besar UIN Jakarta: “Jadilah Kamu Ahli Ibadah sebelum Kamu Jadi Pemimpin!”

21 Mar 2014
Guru Besar UIN Jakarta: “Jadilah Kamu Ahli Ibadah sebelum Kamu Jadi Pemimpin!”

Jakarta (21/3/2014)---Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail, Guru Besar UIN Jakarta menyampaikan pesan dengan mengutip pepatah “Jadilah kamu ahli ibadah sebelum jadi pemimpin”. Pesan tersebut disampaikan pada kegiatan Bedah Buku “150 Tahnya Jawab Salat” karya Dr. H.M. Hamdar Arraiyyah, M.Ag, Peneliti Badan Litbang dan Diklat Kemenag. Acara diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kemenag Kamis (20/03/2014) bertempat di lantai 4 Gedung Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin Nomor 6 Jakarta.

Pada Kesempatan itu, Prof Ahmad Satori Ismail, yang bertindak sebagai pembahas juga menyampaikan bahwa Shalat merupakan ibadah yang paling utama. Bahkan kualitas kepemimpinan merupakan cermin dari pelaksanaan shalat para pemimpinnya. Menurutnya, jika hari ini negara Indonesia masih belum mampu menyelesaikan permasalahan bangsa, itu disebabkan oleh kurangnya kualitas Shalat yang dilakukan oleh para pemimpin Bangsa. Oleh karena itu, Prof. Ahmad Satori Ismail mengapresiasi buku “150 Tanya Jawab Salat” yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag.

Menurut pembahas, secara substantif, buku “150 Tanya Jawab Salat” tidak ada permasalahan. Namun demikian, beberapa masukan beliau sampaikan pada kesempatan ini. Diantaranya adalah masalah konsistensi penulisan serta dalam beberapa aspek, beliau menilai kandungan dalil perlu diperbanyak. Pada akhir acara, Prof Ahmad Satori Ismail menyampaikan bahwa buku ini sangat bermanfaat bagi pembacanya, dan beliau berharap buku ini dapat disebarluaskan ke masyarakat.

Kegiatan bedah buku, merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. kegiatan ini selain bertujuan untuk mensosialisasikan buku-buku keagamaan yang berkualitas, baik yang dihasilkan oleh Badan Litbang dan Diklat maupun penerbit lainya, juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas para peneliti di lingkungan Badan Litbang dan Diklat. (yiep)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI