HAB Ke-73, Menag Ngobrol Santai (Ngobras) dengan ASN
Jakarta (4 Januari 2019). Dalam rangkaian peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-73, Kemenag gelar Ngobras alias Ngobrol Santai bareng Menag Lukman Hakim Saifuddin, Jumat (04/01).
Sejak pukul 07.30 WIB, tampak ratusan ASN Kemenag mulai berdatangan ke Auditorium H.M Rasjidi Kantor Kementerian Agama, Jln MH Thamrin, Jakarta untuk mengikuti Ngobrol Santai bareng Menag LHS.
Ngobras merupakan bagian dari rangkaian peringatan HAB Ke-73. Acara ini perdana dilakukan Kementerian Agama dengan tujuan untuk mendekatkan pimpinan Kemenag dengan pegawainya.
Sesuai namanya, tentu ngobrolnya dikemas santai. Pada kesempatan tersebut, Menag menyapa lebih dekat pegawai di lingkungan Kementerian Agama.
Selain itu sebagai wujud apresiasi terhadap ASN yang telah mengabdikan diri untuk Kemenag, gelaran Ngobras pun diselingi dengan pemberian penghargaan kepada pramusaji Udin dan Mbah Parno atas dedikasinya selama ini.
Mbah Parno (90 th) merupakan asisten Friederich Silaban, arsitek yang mendesain Masjid Istiqlal. Meskipun pembangunan Masjid Istiqlal telah selesai berpuluh tahun silam, tetapi Mbah Parno, begitu ia biasa disapa, tetap mengabdikan dirinya di sana. Mbah Parno memperoleh satu unit rumah, sesuatu yang selama ini belum pernah ia miliki.
Selanjutnya, penghargaan diberikan kepada Pak Udin. Ia adalah pramusaji Kemenag yang telah mengabdikan diri selama 34 tahun. Sebagai penghargaan atas dedikasinya, pada HAB ke-73 kali ini Pak Udin memperoleh hadiah satu buah sepeda motor.
Gelaran Ngobras dilanjutkan diskusi santai antara Menag LHS dengan beberapa jajaran Kemenag dari berbagai asal. Diawali dengan pegawai terlama, dilanjut dengan pegawai yang baru bergabung. Adapula peneliti, pejabat struktural, dan honorer.
Menag merasa mendapat banyak informasi dari ngobrol dengan jajarannya. Menag lalu mengingatkan ASN Kemenag agar selalu merasa menjadi satu kesatuan. Menurut Menag, ASN Kemenag apapun golongannya, pejabat, staff, di unit manapun, semuanya punya fungsi masing-masing, dan punya nilai masing-masing. “Kita satu tim di Kemenag,” ujar Menag.
Menag juga mengingatkan bahwa ASN Kemenag tidak semata bekerja pada lembaga negara, tapi juga bertugas merawat ke Indonesiaan. ASN Kemenag ikut bertanggung jawab dalam membangun peradaban. Apalagi, agama dalam konteks global semakin diperlukan.
“Setiap kita jangan hanya memandang sebagai ASN yang terjebak pada rutinitas. Tidak begitu, karena kita memberikan sumbangsih yang luar biasa pada bangsa dan negara. Semua kita punya tanggung jawab yang sama untuk menghadapi masalah yang ada,” tutup Menag. []
Sumber foto: Biro HDI
diad/diad