Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 2024 Capai 88,20, Dinilai Sangat Memuaskan
Jakarta (Balitbang Diklat)---Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) Tahun 2024 berhasil mencapai angka 88,20, masuk dalam kategori “sangat memuaskan”. Hal ini disampaikan Direktur Sistem Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Joko Parmiyanto dalam acara Dialog Publik dan Rilis Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) yang diselenggarakan Balitbang Diklat di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Parmiyanto menjelaskan bahwa survei yang dilakukan BPS ini merupakan upaya rutin sejak 2010 dan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. "Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan jemaah haji terhadap layanan yang diberikan pemerintah, baik dalam aspek pembinaan, pelayanan, maupun perlindungan. Hasil survei ini diharapkan menjadi evaluasi bagi peningkatan kualitas layanan di masa mendatang," ujarnya.
Survei tahun ini mencatat bahwa layanan transportasi bus salawat mendapatkan skor tertinggi dengan indeks 91,61. Parmiyanto juga menyoroti dinamika selama periode 2019 hingga 2024, terutama tantangan yang dihadapi pada masa pandemi Covid-19.
"Layanan haji tetap berada pada kategori sangat memuaskan. Ini merupakan prestasi, mengingat banyaknya perubahan yang harus dihadapi, termasuk kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji," tambahnya.
Survei ini juga menunjukkan bahwa mayoritas jemaah haji Indonesia pada tahun 2024 berjenis kelamin perempuan (55,61%) dan sebagian besar berusia di atas 60 tahun (37,07%). Tingkat pendidikan jemaah juga bervariasi, dengan 34,16% berpendidikan tinggi (S1/D-IV ke atas).
Selain itu, BPS juga mencatat alokasi sampel survei melibatkan 14.400 jemaah haji yang terbagi dalam dua gelombang. Survei dilakukan melalui pengisian kuesioner mandiri serta wawancara dan observasi di tujuh titik pengamatan, termasuk bandara, Madinah, Makkah, dan Armuzna.
Arah Perbaikan Layanan Haji di Masa Depan
Hasil survei ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama sebagai evaluasi dan masukan untuk perbaikan layanan haji di masa mendatang. Salah satu fokus utama adalah layanan ramah lansia dan kesehatan, sejalan dengan program "Haji Ramah Lansia".
Parmiyanto menekankan pentingnya menjaga objektivitas dalam survei ini untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi layanan yang diterima jemaah haji Indonesia. "Indeks kepuasan jemaah haji tahun 2024 menunjukkan tren positif, meningkat dari tahun 2023 dan bahkan lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Ini adalah bukti nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan haji," pungkasnya.
Acara ini dihadiri berbagai stakeholder seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sekjen Al-Irsyad, Ketua Alwasliyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammadiyah, Media, dan beberapa perguruan tinggi, yang turut memberikan pandangan dalam dialog publik tersebut. (Barjah)