Inovasi dan Layanan Berbasis Digital Raih Apresiasi di Conference Xtra

15 Agt 2024
Inovasi dan Layanan Berbasis Digital Raih Apresiasi di Conference Xtra
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan arahan pada Conference Xtra di Surabaya, Selasa (14/8/2024).

Surabaya (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Conference and Expose on Training (Conference Xtra) di Surabaya. Menag Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi gelaran tersebut sebagai bagian dari langkah proses transformasi, khususnya pada aspek kediklatan.

 

“Badan Litbang dan Diklat telah mengalami proses tranformasi yang signifikan, terutama dalam aspek kediklatan, yakni dari skema tradisonal berbasis tatap muka ke pelatihan berbasis digital,” ujar Menag Yaqut saat memberikan arahan melalui video pada pembukaan Conference Xtra di Surabaya, Selasa (13/8/2024).

 

“Saya mengapresiasi atas inovasi dan layanan pelatihan berbasis digital tersebut,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Gus Men mengimbau agar jangan kembali pada cara kerja lama dan manual. “Berbekal pada transformasi digital yang sudah berjalan, maka pengembangan SDM harus menggunakan pendekatan corporate university,” katanya.

 

Menindaklanjuti arahan tersebut, Tim Digital Learning Center (DLC) Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama bertekad terus memajukan pendidikan melalui platform massive open online course (MOOC) Pintar yang inovatif.

 

"Kami akan terus mengembangkan MOOC Pintar agar menjadi platform yang adaptable dengan perubahan dan kebutuhan kompetensi pegawai Kemenag. Kolaborasi dengan lembaga yang kredibel tengah kami perluas agar layanan digital Kemenag makin berdampak,” tegas Kapusdiklat Teknis Mastuki di sela-sela konferensi.

 

Mastuki meyakini progres layanan digital pelatihan SDM di Kemenag yang saat ini semakin makin bagus, bukanlah kerja-kerja instan. Diperlukan konsistensi pelaksana dan terus mengupdate sistemnya.  

 

Menurutnya, melayani SDM Kemenag yang mencapai jutaan perlu istiqomah dan nafas panjang. Belum lagi kebutuhan pelatihan bagi umat beragama yang menjadi stakeholders utama Kemenag.

 

“Kapasitas lembaga diklat mau tak mau harus ditingkatkan. Pengelolanya juga terus belajar. Selain itu, menjadi organisasi pembelajar atau learning organization,” pungkasnya.

 

(Halimah Putri)

Penulis: Halimah Dwi Putri
Sumber: Pusdiklat Teknis
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI