Semarang (Balitbang Diklat)---Kementerian Agama mempunyai perhatian khusus pada madrasah. Kalau dulu madrasah menjadi sekolah ‘buangan’, sekarang madrasah menjadi idola dan rebutan. Motto “madrasah lebih baik-lebih baik madrasah” sampai “madrasah mandiri berprestasi” menjadi triger dan penyemangat bagi madrasah untuk terus berbenah meningkatkan dan memajukan kualitas dan daya saing pendidikan di madrasah.

Pernyataan tersebut disampaikan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta'in Ahmad saat membuka kegiatan Pelatihan Inovasi Madrasah Angkatan X di Dafam Hotel Semarang, Senin (18/4).

Pelatihan yang  dilaksanakan selama 6 hari, 18 s.d. 23 April  2022, ini diikuti 30 orang peserta dari 6 (enam) Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada kabupaten/kota yang masih dalam taraf pengembangan. Masing-masing madrasah diwakili 5 (lima) orang peserta terdiri atas Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Guru, Pengawas Madrasah yang mewilayahi, dan Komite Madrasah.

“Minat orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di madrasah cenderung mengalami peningkatan. Pendidikan madrasah kini tidak lagi menjadi alternatif, bahkan sebagian orang tua murid sudah menjadikan madrasah sebagai pilihan pertama bagi pendidikan anaknya karena kualitas dan segudang prestasi serta nilai-nilai religiusitasnya,” ujar Musta’in.

Terakhir Musta’in mengimbau, mari fokus pada produktivitas pendidikan, terapkan 5 budaya kerja Kementerian Agama, pertahankan kualitas pendidikan dan semangat berinovasi, dan bekerjalah sesuai aturan. “Hari ini lebih baik dari hari kemarin,” pesannya.

Sementara itu, Muh Tamam selaku penanggung jawab kegiatan dalam sambutannya berpesan agar seluruh peserta serius mengikuti pelatihan ini dan terus berkarya mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk meningkatkan daya saing madrasah.  “Boleh terbatas tapi harus kaya prestasi dan inovasi,” ungkapnya (cay/rina/bas).