Iringi Transformasi Digital, Jenis dan Bentuk Pelatihan Perlu Dikembangkan
Bekasi (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Suyitno, mengatakan pelatihan perlu dikembangkan lagi jenis dan bentuknya. Hal ini sejalan dengan semangat transformasi digital. Dengan demikian, pola pelatihan yang selama ini cenderung tatap muka, klasikal dengan kesempatan jumlah peserta yang terbatas, ke depan akan lebih memperluas jangkauan dengan teknologi terbaru.
Kaban Suyitno menyampaikan hal tersebut pada sesi kebijakan pengembangan SDM di Kota Bekasi, Kamis (02/02/2023). Sesi ini bagian dari materi pelatihan Manajemen Keuangan Madrasah Angkatan I yang dilaksanakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung sejak 27 Februari lalu, dan akan berakhir pada 4 Maret mendatang. Pelatihan ini dilaksanakan dalam pola Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK).
Lebih lanjut, Kaban mengatakan PDWK akan dievaluasi. Selanjutnya, MOOC (Massive Open Online Courses) akan menjadi alternatif diversifikasi pelatihan.
Selama ini Kaban mendapat masukan masih terbatasnya ASN untuk mendapatkan layanan pelatihan, termasuk JFT. Oleh karena itu, pelatihan JFT nanti tidak selalu terpetakan sebagai kewajiban Pusdiklat atau UPT/BDK. Melalui MOOC kendala tersebut diharapkan dapat diatasi. "Pelatihan pengelola keuangan ini termasuk kategori layak di-MOOC-kan,” tegas Kaban Suyitno.
"Pembentukan karakter via pelatihan tidak efektif jika pesertanya sudah dewasa,” ungkap Kaban.
Karena itu, menurutnya, penyelenggara pelatihan harus tegas dalam menilai hasil PDWK.
"Bila perlu tidak lulus bagi yang tidak memenuhi kriteria,” pungkas Kaban mengakhiri pesannya di hadapan 30 orang peserta PDWK di Kota Bekasi ini. (Firman Nugraha/sri)