Ka Badan: Badan Litbang Berkewajiban Mengawal Proses Islamisasi yang Masih dan Akan Terus Berlangsung !!

25 Jul 2014
Ka Badan: Badan Litbang Berkewajiban Mengawal Proses Islamisasi yang Masih dan Akan Terus Berlangsung !!

Jakarta (25 Juli 2014)--Bertempat di Hotel Millenium Jakarta, Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada hari Kamis (24/7/2014) menyelenggarakan Bedah Buku“Mengislamkan Jawa: Sejarah Islamisasi di Jawa dan Penentangnya dari Tahun 1930 sampia Sekarang” karya M. C. Ricklefs.

 

Buku setebal 887 halaman tersebut diterbitkan oleh PT. Serambi Semesta pada tahun 2013

Hadir sebagai Pembedah: (1) Prof. Dr. Mudjahirin Tohir, Sosiolog Universitas Diponegoro Semarang; dan (2) Prof. Dr. Dedi Djubaedi, MA, Guru Besar IAIN Cirebon. Sementara itu yang bertindak sebagai Narasumber adalah JJ. Rizal, Sejarahwan Universitas Indonesia.

Kegiatan yang diselenggarakan menjelang hari raya Idul Fitri tersebut dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kabalitbang), Prof. Dr. Machasin, MA.

Dalam sambutannya, Kabalitbang menyampaikan pandangannya terhadap sosok M.C. Ricklefs penulis buku “Mengislamkan Jawa”. Menurutnya, Ricklefs merupakan sosok yang istimewa. Berbekal perjumpaan dan beberapa kali sempat secara bersamaan menjadi narasumber di berbagai acara, Kabalitbang menyampaikan setidaknya ada tiga keistimewaan Ricklefs.

Pertama, M. C. Ricklefs merupakan peneliti yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia penelitian yang digelutinya. Ia merupakan peneliti yang selalu bekerja dalam tingkat ketelitan yang sangat detail.

Kedua, M.C. Ricklefs merupakan seorang pakar modernisasi di Indonesia. Ia berhasil menelaah sumber modernisasi yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, modernisasi yang terjadi di Indonesia merupakan sumbangsih dari dua kelompok masyarakat yang telah tersentuh globalisasi.

Kelompok pertama adalah golongan santri yang meneruskan pendidikannya di Timur Tengah. Biasanya kelompok ini sudah tidak memahami budaya tulis bahasa ibu (aksara Jawa), tetapi mereka ahli dalam menulis dan membaca bahasa Arab.

Kelompok kedua, adalah golongan priyayi yang meneruskan pendidikannya di Barat. Berbeda dengan kelompok pertama, kelompok ini masih memegang teguh kemampuan dalam menulis dan membaca aksara Jawa.

Ketiga, M.C. Ricklefs, menurut Kabalitbang merupakan seorang ahli sejarah Islam, khususnya perkembangan Islam di Jawa. Buku “Mengislamkan Jawa” yang dia tulis, menjadi bukti atas keahliannya itu.

Sementara itu, berkaitan dengan tema buku yang sedang di bedah, Kabalitbang berpendapat bahwa proses Islamisasi Indonesia, terutama Jawa masih dan akan terus berlangsung.

Karakter agama Islam sebagai agama dakwah sedikit banyak memberikan andil dalam proses Islamisasi tersebut. Meskipun dalam Islam tidak dikenal adanya sebuah lembaga yang khusus bergerak dalam dakwah ekspansif (tidak sebagaimana agama Kristen yang mengenal lembaga “Penginjil”), namun kewajiban ”ballighu anni walau aayatan” (sampaikanlah dariku walau satu ayat) telah mendorong para pemeluknya untuk menjadi agen penyebarluasan Islam secara mandiri.

Dalam konteks proses Islamisasi inilah, Badan Litbang dan Diklat memiliki peran dan tanggung jawab yang cukup berat. Lembaga ini, harus mampu memastikan arah dan tujuan Islamisasi Indonesia ke arah yang benar.

Selajutnya Kabalitbang berpesan, jangan sampai proses Islamisasi di Indonesia melanggar norma dan aturan berbangsa dan bernegara. Disinilah letak strategis penelitian yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat, khususnya Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Diharapkan penelitian yang dilakukan oleh Badan Litbang dan Diklat, dapat memberikan masukan kepada Menteri Agama khususnya dan pemerintah Indonesia secara umum untuk merumuskan kebijakan keagamaan, termasuk kebijakan dalam mengawal Islamisasi di Indonesia. (AGS)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI