Kabadan: Mukernas Ulama Alquran Sarana Mengarusutamakan Moderasi Beragama

26 Sep 2018
Kabadan: Mukernas Ulama Alquran Sarana Mengarusutamakan Moderasi Beragama

Bogor (Kemenag) --- Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Alquran berlangsung di Bogor dan dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abd Rahman Mas'ud. 

Berlangsung tiga hari,  25-27 September 2018, Mukernas diikuti 110 ulama Alquran Indonesia,  dan lima ulama Alquran dari Mesir, Pakistan, Yordania, Saudi Arabia, dan Brunei Darussalam. 

Mukernas mengangkat tema "Wasatiyah Islam untuk Kehidupan Beragama yang lebih Moderat, Damai, dan Toleran." Mukernas akan membahas hasil kajian tentang Mushaf Standard Indonesia,  Terjemah Alquran terbitan Kementerian Agama,  serta isu-isu keagamaan kontemporer. 

"Saya berharap Mukernas ini menghadirkan gagasan baru dalam rangka memasyarakatkan pemahamanan keagaman yang benar. Juga mengarusutamakan moderasi sebagai metode keberagaman dalam mewujudkan kehidupan beragama yang damai dan harmonis," terang Abd Rahman di Bogor,  Selasa (25/09).

"Forum ini diharapkan dapat menjaring masukan dan saran konstruktif bagi penyempurnaan Mushaf Standard Indonesia serta terjemah Alquran terbitan Kementerian Agama," sambungnya. 

Sejumlah narasumber dijadwalkan akan menjadi pembicara pada Mukernas ini. Salah satunya adalah Ketua Persatuan Alumni Al Azhar Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi. Dia akan berbicara tentang Islam Wasathiyah dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Narasumber lainnya adalah Prof Dr Quraish Shihab yang akan memaparkan tentang Prinsip-prinsip Moderasi Islam dalam Perspektif Alquran. Juga ada KH Muhyiddin Junaidi yang membahas Urgensi Wasathiyah Islam dalam Membangun Peradaban Islam yang Berkemajuan. 

Sebelumnya,  Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi dalam laporannya mengatakan,  Mukernas akan membahas dua hal,  yaitu: Mushaf Alquran Standard Indonesia dan Terjemah Alquran yang diterbitkan Kementerian Agama. Pembahas dari luar negeri yang hadir adalah: Prof. Dr. Samih Ahmad Khaled Athamneh (Ketua Lajnah ilmiyyah limuroja'ati Watadqiqil Mushafisy Syarif,  Yordania), Prof. Dr. Abdelkarim Ibrahim Awad Saleh, (Ketua Lajnah Tashih Mesir); Prof. Dr. Ahmed Mian Thanvi Farooqi (Pakistan); dan Syekh Dr. Mohamed Abdallahi Zein El Abidine (Mujamma' Malik Fahd Madinah).

Sedangkan ulama pakar Alquran Indonesia yang menjadi pembahas dalam Mukernas ini antara lain: Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, MA (UIN Jakarta), Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad (PP. Dar Al Quran Cirebon yang juga Rais Majelis Ilmi JQH NU), K.H. M. Ulil Albab Arwani (PP. Yanbu'ul Quran Kudus), Dr. K.H. Ahmad Fathoni, (IIQ Jakarta), serta Dr. K.H. Afifuddin Dimyathi (PP. Darul Ulum Jombang).

Kemenag/Khoir/Ar

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI