Kaban Litbang Diklat dan Rektor UIN Bandung Tandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama
Bandung (6 September 2018). Kepala Balitbang Diklat Kemenag Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D. dan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerjasama penelitian. Penandatanganan tersebut dilakukan di sela seminar diseminasi hasil penelitian yang digelar di kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kamis (6/9).
Dalam pidatonya, Kaban menyambut gembira bisa bekerjasama dengan UIN SGD Bandung. "Jika Pak Ses dan Pak Rektor ada sebutan khusus soal UIN sehingga memancing guyonan, maka saya punya ejaan lain. Jadi, bukan UIN, tapi YuAiEn EsJiDi," ujarnya berkelakar.
Kaban berharap kerjasama penelitian tersebut terus dilakukan agar masing-masing instansi meraih manfaat. "Sebetulnya kerjasama dengan UIN Bandung ini sudah lama, namun baru hari ini kita resmikan melalui penandatanganan MoU," tambah Mas'ud.
Dalam sambutannya, Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. atas nama pimpinan kampus menyambut baik kegiatan ini. "Adanya kegiatan seminar ini merupakan kebanggaan tersendiri. Saya membayangkan jika ada kerjasama berkelanjutan maka akan ada banyak hal yang bisa dilakukan," kata Rektor.
Pihaknya selama ini berulang kali diminta pihak Istana Kasepuhan yang memiliki ratusan naskah warisan Sunan Gunung Djati. Naskah-naskah kuno tersebut, kata dia, belum banyak diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
"Jadi, ada naskah tentang kedokteran yang nanti akan kita jadikan sebagai rujukan sehingga kita memiliki distingsi karena adanya warisan dari Sunan Gunung Jati," paparnya.
Sebelumnya, dalam laporan sebagai pengarah acara, Sekretaris Balitbang Diklat Kemenag Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan dalam kegiatan tersebut ada dua agenda utama, yakni diseminasi hasil penelitian oleh Puslitbang Penda, juga pameran buku dan referensi yang dibutuhkan para dosen dan mahasiswa.
"Secara tidak langsung, melalui kegiatan ini kami bisa mengoptimalkan kinerja lembaga melalui kerjasama dengan instansi lain seperti kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini," ujar Rohmat.
Dalam kesempatan tersebut, Rohmat yang juga lulusan UIN Bandung (saat masih IAIN) mengaku telah meninggalkan almamaternya sejak sepuluh tahun silam. "Rasanya, tak pernah terbayang saat kuliah pada 1980-an saat itu fasilitas masih terbatas. Namun kini tampak gagah. Saya kira ini atas jasa Pak Rektor yang patut kita apresiasi," ujarnya disambut aplaus hadirin.
Pria kelahiran Tasikmalaya ini menambahkan, kerjasama yang selama ini telah terbangun akan dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Balitbang Diklat Kemenag dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
"Pada acara ini, kami mengundang 200 orang dengan sejumlah narasumber. Antara lain Pak Kaban, Pak Kepala Puslitbang Penda, dan Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah," pungkasnya. (Musthofa Asrori/bas/ar)