Kaban: Widyaiswara Harus Miliki Reading Habit and Writing Skill
Bandung (26 Maret 2018). Badan Litbang dan Diklat selenggarakan Pembinaan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi Widyaiswara Kementerian Agama di Hotel Aston Tropicana Bandung, Senin-Kamis 26 s.d 29 Maret 2018 . Kegiatan ini dihelat oleh Bagian Organisasi, Kepegawaian, dan Hukum sebagai wujud supporting system bagi widyaiswara yang masih kurang mumpuni dalam penulisan KTI.
“Pembinaan ini kami lakukan guna mendukung para widyaiswara (WI) yang masih kurang dalam kemampuan penulisan KTI, mengingat masih banyak temuan dan kelemahan pada saat penilaian Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) periode 1 tahun 2018,” ungkap Kepala Badan (Kaban), Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D pada sambutan acara, Senin (26/3).
Pada kesempatan itu pula, Kaban mengingatkan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad saw adalah perintah membaca dan menulis. “Hal yang sering kali kita lupakan bahwa tradisi menulis dan membaca itu satu paket yang memiliki nilai religiusitas, bukan hanya soal baca dan menulis hobi semata,” ujarnya.
Bagi Kaban acara ini memiliki nilai yang sangat penting, karena dengan menulis 6-7 halaman ia bisa berangkat ke Amerika selama 6 (enam) bulan. Hal ini tentu saja dapat menjadi motivasi betapa pentingnya memiliki writing skill and reading skill.
Kaban mendorong agar widyaiswara harus memiliki reading habitand writing skill. Kebiasaan membaca dan menulis akan semakin membuka cakrawala berpikir dan menambah pengetahuan lebih luas lagi. Ditambah, KTI bagi widyaiswara merupakan kewajiban yang tak bisa ditawar lagi.
Kegiatan ini diharapkan bukan hanya menghasilkan output berupa dokumen kegiatan tapi lebih dari itu memiliki dampak yang luas bagi tambahan pengetahuan dan kemampuan menulis bagi para Widyaiswara.
Peserta yang hadir merupakan para WI pertama dan muda yang telah mengirimkan Karya Tulis Ilmiah. Karya telah dikoreksi oleh reviewer dan akan dipresentasikan di hadapan peserta lainnya.[]
HER/diad