Kepala BMBPSDM: Kolaboratif Superteam Jadi Kunci Keberhasilan

12 Feb 2025
Kepala BMBPSDM: Kolaboratif Superteam Jadi Kunci Keberhasilan
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Prof. Muhammad Ali Ramdani saat memberikan arahan pada Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Medan, Rabu (12/2/2025).

Medan (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM), Prof. Muhammad Ali Ramdani menegaskan bahwa kolaboratif dan superteam menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi.

 

Hal tersebut disampaikan Kepala BMBPSDM dalam pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Medan. Kegiatan mengangkat tema ‘Kebijakan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM dalam Masa Efisiensi Belanja Pemerintah Tahun Anggaran 2025’.

 

Di hadapan Kepala BDK Medan M. Halomoan dan seluruh pegawainya, Kaban menekankan tidak boleh ada arogansi di dalam sebuah organisasi. "Di dalam organisasi, tidak ada individu yang menjadi ‘superman’ ataupun ‘wonder woman’, melainkan harus bekerja secara kolaboratif sebagai superteam,” ungkap Kaban Dhani di Medan, Rabu (12/2/2025).

 

Pria yang akrab disapa Kang Dhani itu mengakronimkan kata MEDAN sebagai prinsip yang harus dimiliki oleh setiap ASN di lingkungan BDK Medan. Akronim tersebut yakni Manusiawi, Edukatif, Dedikasi, Adaptif, dan Nasionalis.

 

Ia menyebut bahwa manusia adalah homo sapiens, yang eksistensinya tidak hanya terletak pada wujud fisik semata, tetapi juga pada kemampuannya dalam berpikir dan mengelola pengetahuan. Menurutnya, substansi manusia yang sesungguhnya terletak pada bagaimana ia memanfaatkan kemampuan berpikir untuk membangun integritas dan kejujuran dalam kehidupan.

 

“Hidup kita bergantung pada nilai kejujuran yang kita pegang. Kepercayaan adalah modal utama dalam kehidupan, karena dengan kepercayaan, seseorang dapat mencapai sesuatu,” ujar Kaban Dhani dalam kegiatan yang juga turut dihadiri Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,  Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag tersebut.

 

Selanjutnya, ASN BDK Medan yang merupakan ASN dari sebuah lembaga pelatihan juga dituntut untuk menjunjung nilai edukatif yang mampu mengubah tiga aspek kehidupan, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Tidak sekadar hanya mengubah cara berpikir semata, tetapi juga aspek keterampilan dan perilaku.

 

“Oleh sebab itu, sebagai ASN, terutama para widyaiswara dituntut untuk terus belajar. Berhentinya proses belajar seorang widyaiswara akan mengakibatkan matinya kehakikian," tandas Kaban menutup arahannya.

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor II UINSU, Kepala Biro AUAK UINSU, dan Ketua FKUB Sumut.

 

(Irna Junita)

Penulis: Irna Junita
Sumber: BDK Medan
Editor: Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI