Knowledge Management Training: Cara Efektif Meningkatkan Kualitas Pekerjaan dan Inovasi di Lingkungan Kementerian Agama
Jakarta (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan: Apa dan Bagaimana Praktik Knowledge Management (KM) pada Lembaga Pemerintah di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan memotivasi pustakawan dan pegawai Kementerian Agama tentang knowledge management dan bagaimana penerapannya dalam menunjang aktivitas, mengembangkan hal baru dan menemukan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan secara efektif dan efisien.
Kepala Bagian Umum dan Perpustakaan Rizki Riyadu Taufiq menekankan bahwa perkembangan peradaban masa depan akan bergantung pada pengetahuan dan pengelolaannya. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efektivitas bagi setiap pegawai dari segi pengetahuan serta keterampilan yang relevan.
"Perpustakaan adalah gudang pengetahuan, tetapi harus dipastikan bahwa para pegawai memiliki semangat membaca dan belajar. Karena pengetahuan tidak hanya penting dalam pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan manusia secara keseluruhan," ujarnya.
Guruh Tri Nugroho selaku narasumber dari Library Manager Sampoerna University mengungkapkan pengetahuan adalah kumpulan dari rangka pengalaman, nilai, informasi kontekstual, dan pendapat ahli yang dapat menghasilkan suatu kerangka untuk mengevaluasi dan mendapatkan pengalaman serta informasi baru.
Menurutnya, untuk mendapatkan informasi, pengalaman, nilai dan konteks, sebuah data yang merupakan sekumpulan fakta-fakta yang berlainan dari suatu kejadian harus diringkas dan dimanipulasi untuk menjadi sebuah informasi yang aktual.
Lebih lanjut, Guruh menjelaskan terdapat dua jenis pengetahuan yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge. Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang sudah didokumentasikan dan dibagikan dalam bentuk formal dengan bahasa sistematis seperti laporan, lembar kerja dan sebagainya. Pengetahuan ini memiliki bentuk yang konkret, dapat dilihat, bersifat umum, dan dapat diakses oleh siapa pun.
Sedangkan tacit knowledge adalah pengetahuan yang terdapat dalam otak dan pikiran seseorang berdasarkan pengalaman dan pemahaman orang tersebut. Pengetahuan ini merupakan kombinasi antara pengetahuan kognitif dan keterampilan teknis individu yang diperoleh dari pengalaman, self learning, kemudian dipengaruhi oleh kepercayaan dan perspektif pribadi. Pengetahuan tacit sifatnya intangible, invisible, dan privat.
Acara ini dihadiri perwakilan dari masing-masing unit kerja Eselon I Kementerian Agama, Tim Kerja Perpustakaan, Tim Kerja Tata Usaha (TU) dan Rumah Tangga, Tim Kerja Perlengkapan dan Barang Milik Negara (BMN), Tim Kerja Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, perwakilan Eselon I lainnya serta Perpusnas. (Fernanda Ariestiara)