Kolaborasi Pengembangan Madrasah, Koordinasi Sinergitas di Markas INOVASI
Jakarta (Kemenag) --- Kementerian Agama bersama Project INOVASI (Kemitraan Indonesia-Australia) menggagas pelatihan guru madrasah secara berkelanjutan. Gagasan ini untuk mendukung peningkatan kompetensi guru madrasah yang saat ini dijalankan Kemenag.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan pihaknya bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan Project INOVASI membahas masalah ini dalam Rapat Koordinasi yang diadakan di Kantor INOVASI, Jl. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Pusat.
"Kemenag dan INOVASI memiliki konsen dan atensi yang sama terhadap peningkatan kapasitas dan kompetensi guru madrasah. Skema yang kami tawarkan tak sekedar pelatihan guru lalu selesai. Namun harus dirancang secara berkelanjutan sampai pada experiential learning, di mana guru mengalami sendiri pembelajarannya dan mengembangkan kompetensi bersama teman semitra atau pihak lain yang relevan dengan tugas keguruan," ungkap Mastuki di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Mastuki menambahkan pentingnya komunikasi terbuka, kebersamaan, dan kepercayaan dalam berbagi rencana program antara Kemenag dan INOVASI. Ada banyak permasalahan guru yang belum tuntas dan perlu strategi efektif dalam mengembangkan kompetensi guru madrasah di semua jenjang.
Program pelatihan IKM-BK (Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas), yang diinisiasi Pusdiklat/Pusbangkom, menurut Mastuki, melibatkan ratusan guru madrasah di seluruh Indonesia. Pendampingan program berkelanjutan padca pelatihan melibatkan widyaiswara, kepala madrasah, pengawas, dan dosen universitas, serta pejabat Kemenag.
"Pelatihan IKM-BK dirancang khusus melalui penerapan skema pengembangan kompetensi berkelanjutan. Pusdiklat melibatkan 16 BDK/Loka di seluruh Indonesia. INOVASI sangat membantu mensistematisasi melalui gagasan, diseminasi, dan implementasi," jelasnya.
"Bersamaan dengan itu scaling up IKM-BK di madrasah sasaran diperkuat dengan penguatan materi microlearning melalui MOOC Pintar dan pelatihan tatap muka serta pendampingan selama 6 bulan. Namun, untuk menciptakan ekosistem IKM-BK yang solid, dibutuhkan usaha lebih dari 6 bulan" imbuhnya.
Hadir pada acara tersebut Mr. Mark Heyward (Program Director INOVASI) bersama jajaran deputi dan konsultan, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Thobib Al-Asyhar, dan Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki beserta Widyaiswara dan Ketua Tim Kerja.
Program Director INOVASI) Mark Heyward mengemukakan kerja sama dan support INOVASI kepada guru-guru madrasah dilakukan dalam skema pemberdayaan dan aspirasi dari pengguna, dalam hal ini Kemenag.
"Kami mendukung peningkatan pembelajaran anak Indonesia melalui pemikiran yang terbuka, belajar bersama, dan secara bersama mencari solusi agar guru madrasah terus terasah pengetahuan dan skills mengajarnya," ujarnya.
Mark juga mengapresiasi "Ngaji Bareng Kamisan" yang diinisiasi Pusbangkom SDM selama 12 minggu berturut-turut bersama Tim INOVASI. Menurutnya, belajar bersama ini penting untuk memahami lebih jelas kebutuhan pengguna dan supporting yang dibutuhkan.
"Saya mendapat laporan tim INOVASI bahwa kegiatan ngaji bareng ini telah berlangsung berminggu-minggu. Saya senang cara kerja kemitraan ini genuine," pungkasnya.
(Dipo Barnu)