Lakukan Transformasi Digital, Kaban Prediksi Efisiensi Rp120 Miliar

29 Mar 2023
Lakukan Transformasi Digital, Kaban Prediksi Efisiensi Rp120 Miliar
Kaban Suyitno dalam acara Launching Digital Learning Center & Smart Classroom di Jakarta, Selasa (29/3/2023).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat, Prof. Suyitno, mengatakan Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) melakukan transformasi digital melalui Digital Learning Center & Smart Classroom di era gempuran teknologi. Transformasi dalam bentuk layanan digital ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan dana.

“Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama berjumlah 1,8 juta orang. 232.000 di dalamnya merupakan ASN dan sisanya non-ASN. Jika diklat di Kemenag masih dilakukan secara konvensional, maka setiap ASN harus menunggu 20 tahun untuk dapat mengikuti diklat secara rutin.  Menurut perhitungan, selama ini Balitbang Diklat membutuhkan Rp180 juta untuk 40 orang. Jika dilakukan secara digital melalui platform digital learning center, maka akan ada efisiensi sekitar Rp 120 miliar,”  ujar Kaban di acara Launching Digital Learning Center & Smart Classroom di Jakarta, Selasa (29/3/2023).

Dengan jumlah SDM sebesar itu, jika diklat di Kemenag masih mengandalkan konvensional, maka 1 ASN harus menunggu 20 tahun, baru bisa ikut diklat rutin. Itu pun sifatnya mandatori. “Dengan  Digital Learning Center ini atau Massive Open Online Course akan menjadikan ASN kita bisa melakukan diklat kapan pun dan di mana pun,” imbuh Kaban.

Selain Digital Learning Center, lanjut Kaban, Balitbang Diklat juga meluncurkan Smart Classroom, yakni platform dengan smart class. Platform ini dapat digunakan widyaiswara termasuk pesertanya untuk mengakses sumber-sumber pembelajaran, baik menggunakan link jurnal maupun perpustakaan lintas.

Kaban juga menegaskan bahwa Balitbang Diklat melakukan upgrading widyaiswara besar-besaran dengan memastikan semua widyaiswara menyelesaikan studi sampai lulus doktor dan mengikuti shortcourse, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini bertujuan agar mereka yang didiklat mendapat asupan gizi ilmu pengetahuan baru, asupan informasi baru, dan asupan semua kompetensi yang dibutuhkan.

Pada kesempatan ini, Kaban menyebutkan tiga terobosan yang dibuat Balitbang Diklat, yaitu transformasi digital, transformasi kelembagaan, dan transformasi sarana.

“Ke depannya kami ingin Balitbang Diklat membuat terobosan dalam tiga hal. Pertama, transformasi digital yang dimulai hari ini. Kedua, transformasi kelembagaan, yakni mengusung satker. Ketiga, transformasi sarana. Kita melakukan beautifikasi besar-besaran supaya kampus-kampus Balai Diklat dan Pusdiklat bisa prepare melayani publik,“ pungkas Kaban. (Bunga/sri/bas)

 

 

Penulis: Bunga
Editor: Sri Hendriani/Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI