Melangkah Maju: Transformasi Digital Menjadi Kenyataan Lewat MOOC
Surabaya (Balitbang Diklat)---Balitbang Diklat Kementerian Agama RI selangkah lebih maju, implementasi transformasi digital bukan lagi sekedar mimpi. Salah satunya melalui pelatihan berbasis online, Balitbang Diklat berupaya membawa dunia pelatihan menembus sekat ruang dan waktu.
Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, membuka tirai pandangannya terkait tantangan digital dan upaya transformasi dalam penyelenggaraan pelatihan. Menurutnya, Simdiklat sebagai Sistem Pendidikan dan Pelatihan masih memiliki sejumlah kekurangan dalam menghadapi revolusi digital.
Namun, sorotan utama Suyitno adalah pada visi masa depan yang diusungnya, yaitu revolusi pelatihan melalui adopsi penuh Massive Open Online Course (MOOC). Dengan penuh keyakinan, Suyitno menyatakan bahwa masa depan pelatihan terletak pada MOOC, meskipun saat ini belum mencakup semua jenis pelatihan.
"Masa depan kita adalah MOOC. Meskipun MOOC masih dalam tahap berkembang dan belum merambah ke semua jenis pelatihan, terutama yang bersifat reguler dan PDWK, ini adalah fase transisi yang perlu kita lewati," ujar Suyitno di Surabaya, Rabu (18/1/2024).
Urgensi revisi regulasi untuk mendukung implementasi MOOC secara menyeluruh. Suyitno menguraikan rencananya untuk merevisi Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 43 Tahun 2016 dengan kebijakan yang mendukung penuh implementasi MOOC.
"Kita perlu menghindari kerumitan yang disebabkan oleh terlalu banyak aplikasi. Dengan adopsi MOOC, kita akan beralih ke single application yang melayani semua jenis pelatihan, dan PIC pelatihan ke depannya tidak lagi diperlukan karena pendaftaran dapat dilakukan secara mandiri," tambahnya.
Lebih lanjut, Suyitno memaparkan rencananya untuk mentransformasi sistem pelatihan menjadi mandiri dengan berbasis online course, memudahkan akses dan pelaksanaan diklat di masa mendatang. Selain itu, ia juga menyoroti manfaat MOOC dalam memenuhi kebutuhan Sistem Manajemen Pegawai (Simpeg).
"Ke depan, tidak akan ada alasan lagi untuk tidak mengikuti diklat. Semua peserta dapat memilih pelatihan sesuai keinginan mereka. MOOC membuka pintu bagi pelaksanaan diklat secara mandiri, mendukung pengembangan pribadi, dan profesional," tegas Suyitno.
Suyitno berharap adopsi MOOC akan menjadi solusi bagi sejumlah kendala yang dihadapi saat ini, termasuk pendaftaran dan pengelolaan alumni. Transformasi ini, baginya, seperti membangun sebuah jembatan antara Simdiklat dan MOOC untuk menyederhanakan layanan dan meningkatkan efisiensi dalam dunia pendidikan dan pelatihan. (Barjah/bas/sri)