Mengapa ASN Harus Peka Terhadap Isu-Isu Global? Temukan Jawabannya di Sini!
Medan (Balitbang Diklat)---Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus peka dan peduli terhadap isu-isu global yang terjadi saat ini, karena untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Menurut Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Suyitno berbagai tantangan tersebut di antaranya adalah tantangan dalam pengembangan sumber daya manusia, demografi global, urbanisasi dunia, peranan emerging economies, perdagangan internasional, keuangan internasional, kelas menengah, persaingan sumber daya alam, teknologi, perubahan iklim, dan perubahan geopolitik.
Pesan tersebut disampaikan Kaban di hadapan ratusan peserta orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK). Menurut Kaban, para ASN Kemenag harus peka dan peduli serta responsif terhadap tantangan dan isu-isu global.
“ASN tidak boleh hanya sebatas ruang kerja, tetapi harus berbuat sekecil apapun, paling tidak memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujar Kaban di Medan, Jumat (25/10/2024).
Kaban mencontohkan peran guru yang tidak boleh hanya sebatas ruang kelas, demikian halnya dengan para penyuluh, tidak boleh hanya menyuluh persoalan religiusitas saja. Namun, mereka juga harus mulai berpikir mengenai ekologi, kelestarian alam, maupun perubahan iklim dan isu global lainnya.
"Religiusitas tidak hanya diukur dari ibadah, namun juga dari kepedulian tentang lingkungan, ekonomi, dan lainnya,” tutur pria kelahiran Tulungagung ini.
Menurut Kaban, semua itu menjadi tugas tidak langsung ASN, namun sangat berkaitan dengan tuntutan terhadap tantangan pengembangan SDM. Selain itu, ASN juga harus menunjukkan kinerja nyata sebagai bentuk rasa syukur dan komitmen dalam mengemban amanah.
Lebih lanjut, Kaban juga menyebut bahwa kinerja bukan sebatas finger print atau absensi melalui aplikasi Pusaka, lalu setelah itu menghilang. “ASN harus memegang teguh dan memiliki komitmen, tidak hanya di bibir, atau di tanda tangan saja, tapi juga di hati," pungkasnya.
BDK Medan melaksanakan enam angkatan Orientasi PPPK, yaitu angkatan XX, XI, XXII, XXIII, XXIV, dan XXV. Kegiatan berlangsung pada 23-26 Oktober 2024 dengan total jumlah 208 peserta. Terdiri dari PPPK pada UIN Sumatra Utara, IAKN Tarutung, UIN Syahada Padangsidimpuan, STAIN Mandailing Natal, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, serta PPPK dari BDK Medan sendiri.
(Irna Junita)